02―❀

1.5K 283 9
                                    

Mereka mulai mewarnai kisah ini perlahan-lahan.

Kang Seulgi dan Kim Yerim.

Meskipun mereka berdua sama-sama cewek, tapi mereka benar-benar berbeda. Berbeda orang tua, berbeda tanggal lahir dan tentu saja berbeda sifat.

Ah ya. Mereka sama-sama menginjak kelas 12, kelas akhir di Yayasan Santos Joseph. Kang Seulgi dan Kim Yerim adalah teman sebangku sejak kelas 10, itu yang membuat mereka bersahabat dan selalu bersama saat pergi kemana pun.

Dan jangan lupa. Kelas 12-B tidak akan pernah ramai jika mereka tak hadir di kelas. Istilah kerennya, Seulgi dan Yeri adalah biang kerok dari keributan-keributan di kelas.

"Seul, temenin ke kamar mandi yuk?"

Tanpa izin sang pemilik, Yeri menarik kabel earphone milik teman sebangkunya itu. Seulgi mendengkus kesal, lalu memasang kembali benda berwarna putih tersebut.

Karena tidak dihiraukan, Yeri kembali mengambil novel yang ditaruhnya di tas. Dia membuka perlahan satu demi satu halamannya, otaknya memberi perintah jari-jari tangan Yeri untuk berhenti.

Jarinya berhenti membuka halaman novel. Tepat bab ketiga, halaman 97. Disana, custom polaroid berukuran 8 × 3,5 cm terbaring manis sebagai tanda sampai dimana Yeri membaca novel tersebut.

Yeri tersenyum dan mengelus pelan wajah cowok itu dengan ujung jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri tersenyum dan mengelus pelan wajah cowok itu dengan ujung jarinya. Tentu saja sebelum melakukan hal itu dia menoleh ke samping kiri dan kanan, memastikan tak ada anak sekelas yang melihatnya saat ini.

Siapa cowok itu?

Dia Jeon Jungkook, cowok kelas 12-D yang menjabat sebagai ketua Pramuka dari dua tahun lalu. (Seharusnya dia sudah melengser dari jabatan itu, tapi dia tetap kukuh pada pendiriannya sampai saat ini.)

Oya, Yeri menemukan foto itu di album foto yang dibuat Seksi Dokumentasi saat kemah dalam rangka mengisi liburan kenaikan kelas sebulan lalu. Menurutnya, di foto ini Jungkook terlihat lebih fresh dibandingkan foto-foto alaynya bersama ketua regu putra saat itu.

"Throwback lagi nih, Yer?" Kini, giliran Seulgi yang bertingkah jahil. Dengan sengaja, dia merebut foto yang Yeri jadikan pembatas buku itu.

Yeri meloncat-loncat, berusaha menggapai foto yang ditaruh Seulgi di ventilasi kelas dekat tempat duduk mereka. "Babon, ambilin fotonya! Gue gamau tau, pokoknya ambilin!"

Seulgi tertawa keras, dia yang sekarang masih berdiri di atas meja mengambil foto milik Yeri dan menyerahkannya kembali.

"Halah, Cowok playboy gitu lo sukain."

"Dia gak playboy," Yeri menggantungkan ucapannya, "GUYS, LO TAU GAK KALO SEULGI SUKA SAMA ANAK KELAS AT―" Seulgi mendekap mulut Yeri sambil menunjukkan senyum canggung ke seisi kelas yang sudah menatapnya serius-seulgi-suka-sama-cowok?

Karena rasanya aneh untuk duduk kembali seperti sebelumnya, Seulgi menarik tangan sahabatnya untuk pergi ke kamar mandi. Tidak untuk buang air kecil, paling mentok hanya untuk berkaca di cermin.





"Goblok lo, Yer."

"Lo yang goblok, Seul. Ya siapa suruh bikin orang kesel, lagipula lo tau kan gue itu orangnya gampang keceplosan kalo lagi emosian."

"Yayayayayaya,"

Sambil merapikan kunciran rambutnya, Seulgi mengiyakan celotehan Yeri dari sepanjang jalan menuju kamar mandi sampai saat ini. Yeri mengangkat kepala setelah menyipratkan sedikit air di wajahnya, bibirnya hendak berucap untuk mengajak Seulgi kembali ke kelas. Namun, Kim Yerim harus menunda itu karena dua alasan.

"Hai, Seul."

"Eum......hai juga, Jim."

"Hai, Kim Yerim. Aku Jeon Jungkook. Masih inget aku nggak? Aku yang nyuapin kamu nasi pas lomba masak rimba sebulan lalu loh,"

❀―tbc.

Eraser  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang