❀―13

951 205 10
                                    

Rasanya sakit saat ditampar oleh realita.

"Mama! Foto-foto Seulgi waktu kecil mama taruh di rak bagian mana?"

Pertanyaan dari Kang Seulgi memecah keheningan dari efek malam minggu di kediaman keluarga Kang. Meski masker anti aging tersebut belum tertempel sempurna di wajah Mama Kang, dia tanpa ragu membantu anaknya untuk mencari album foto lama.

"Buat apa kamu nyari foto-foto ini?" Mama Kang bertanya sambil menyerahkan tiga album foto yang berlabelkan Our sweetheart, Kang Seulgi.

"Dari hari senin sampai sabtu ada acara School day out, Ma." Jawab Seulgi.

"School day out? Acara apa itu? Diprakarsai sama siapa?" Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan olehnya. Ah, Mama Kang sungguh overproctective.

Seulgi duduk di sofa Ruang Keluarga, lalu dia menaruh ketiga album itu dipangkuannya. Mama Kang ikut duduk disamping anaknya juga. "School day out itu acara yang diadain sekolah khusus untuk anak kelas 12, dua bulan sebelum Ujian Nasional. Di acara ini, kita bakal seneng-seneng, ada lomba-lomba dan wajib berbaur sama anak kelas lainnya. Gitu mah," cerita cewek itu.

Perempuan yang dua tahun lagi akan memasuki masa menopause itu mengangguk mengerti setelah mendengar penjelasan putrinya. Lalu dia mengambil satu album foto dan membukanya perlahan, satu persatu halaman.

"Ah ini!"

Mama Kang berseru, jari telunjuknya menunjuk foto dua anak kecil. Yang pertama tampak anak kecil laki-laki yang sedang membuka kemasan permen, yang satunya lagi adalah anak kecil perempuan yang sedang berpose manis ke arah kamera. Tentu saja, yang perempuan adalah Kang Seulgi.

Seulgi mengernyitkan kedua alisnya. "Yang cowok ini siapa?"

"Kamu nggak tahu sama sekali?"

Seulgi menggelengkan kepala, dia tak tahu kalau dirinya memiliki sepupu laki-laki juga. Alasannya karena Seulgi hanya tahu kalau semua anak dari saudara mamanya berjenis kelamin perempuan.

"Cowok yang pipinya tembem ini, sepupu jauh kamu. Dia anak kandung dari adik papamu yang meninggal setahun lalu."

Seulgi mulai tertarik. Siapa tahu di masa depan nanti, orang tuanya berniat untuk memperkenalkan sosok cowok ini kepadanya.

"Waktu kecil, kalian mirip banget. Wak―"

Seulgi menyela ucapan mamanya, "Cowok ini seumuran sama Seulgi?"

"Dia seumuran sama kamu. Pas kalian umur lima tahun, keluarga mereka pindah ke Jepang karena ada urusan kerja. Tapi, sekarang mereka udah tetanggaan sama kita! Yeay!"

Kok gue ngerasa aneh ya? Yang seumuran sama gue trus tetanggaan siapa aja ya? Jongin? Youngjae? Jaebum? Sehun? Pikir Seulgi dalam hati. Walaupun sedikit ragu dan gugup, cewek itu bertanya lagi kepada sang mama.

"Ma, rasanya Seulgi amnesia deh. Nama cowok ini siapa sih? Kok Seulgi nggak inget apa-apa?"

"Hmmmm," Mama Kang melirik wajah putrinya, lalu dia menjawab. "Tetangga yang beda satu rumah sama kita, Park Jimin."

Kang Seulgi berusaha mengontrol ekspresi kagetnya saat ini. Bukan kebetulan seperti ini yang ia inginkan! Bukan! Seulgi tak henti bersyukur saat tahu dirinya bertetangga dengan Park Jimin, sekarang dia ingin membenturkan kepala beratus kali atau menelan banyak penghapus agar bisa melupakan ucapan pahit dari bibir mamanya itu.

"Seulgi, kamu harus inget. Kamu boleh pacaran sama cowok, tapi jangan sama sepupu kamu. Oke?"

kangseulgi snapgram update 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kangseulgi snapgram update
23.08 PM.

pjmin replied to your story Sini baju yang lo pake bawa ke rumah gue dulu supaya bisa ditambah tuh kekurangan bahannya wkwkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


pjmin replied to your story
Sini baju yang lo pake bawa ke rumah gue dulu supaya bisa ditambah tuh kekurangan bahannya wkwkwkwk

sianjing orang lagi frustasi malah ngeledekin

kalo lagi frustasi, caranya bukan kaya gitu seul. Ngapain pamer body kerempeng di sosmed?
Hapus sana.

lo mau tau alasan gue frustasi apa?

emangnya apa?

tadi gue baru tau kalo ternyata kita sepupuan wkwkwk.
udah putus di tengah jalan perasaan gue buat lo, jim.
ini udah yang ketiga kalinya dan gue pasti bakal berhenti. Yang pertama karena orang lain, kedua karena gengsi dan yang ketiga karena status SEPUPU kita.

❀―tbc.
Akhirnya aku bisa
nyeritain ini juga, sekarang tinggal jungri aja😂
FF ini udah mau end
Terimakasih bagi kalian yang stay sama buku ini💕💕

 Akhirnya aku bisa nyeritain ini juga, sekarang tinggal jungri aja😂FF ini udah mau endTerimakasih bagi kalian yang stay sama buku ini💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you check this story too. Kali aja betah hehe ^__^

Eraser  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang