❀―05

1.2K 261 19
                                    

Langit biru menjadi saksi rasa sesak yang dialami mereka hari itu. Tepat di akhir pekan, bulan kedelapan.



Sabtu, 26 Agustus 2017.

Setelah berkamuflase menjadi murid yang terlihat rajin di mata guru Matematika, Kang Seulgi dan Kim Yerim akhirnya berteriak lega karena pelajaran hari ini telah usai.

Setelah memasukkan buku masing-masing, mereka mengenakan bomber jacket yang sebelumnya telah diambil dari kolong meja. Seulgi dengan jaketnya yang berwarna hitam, sedangkan Yeri dengan warna biru tua.

Sambil berjalan keluar kelas, Seulgi tiba-tiba bertanya. "Tadi, pas di kamar mandi, kenapa lo diem aja pas ditanya Jungkook?"

"Gue bingung mau jawab apa, Seul. Masih mending lo sama Jimin yang udah akrab dari lama, jadinya gak canggung gitu," Yeri menjawab sambil mencolokkan ujung earphone ke lubang kecil di bawah sudut kanan smartphone miliknya.

"This is hidden power of love," kekeh Seulgi sambil menutup pintu kelas. "Lo yang biasanya ngomong tanpa rem langsung kicep hanya karena Jeon Jungkook," lanjutnya.

Yeri diam mendengar penuturan Seulgi, bingung mau merespon seperti apa. Dia menunduk di belakang sahabatnya saat ini. Jari-jari cewek itu agak terangkat, bingung memilih ratusan lagu yang ada di music playlist.

Dunia di sekitar Kim Yerim seakan berhenti setelah ia mendengar lagu-lagu kesukaannya. Tentu saja suara-suara itu berasal dari earphone yang menempel di telinganya.

"YER! GUE PULANG DULUAN YA! BYE!"

Yeri refleks melepas benda yang menempel di telinganya sesaat setelah mendengar teriakan samar-samar dari Seulgi. Sahabatnya tak lagi sedang mengunci pintu kelas. Dengan mata kepalanya sendiri, Yeri melihat kalau sekarang Kang Seulgi bersama Park Jimin sedang berjalan bersama entah kemana.

Lalu, cewek berambut hitam itu menatap suasana sekolah di sekelilingnya sambil memasang kembali earphone yang berada di genggamannya.

Mata Yeri melihat ke kelas yang berada di lantai dua. Bibirnya perlahan terangkat untuk tersenyum, dia melihat Jeon Jungkook sedang mengenakan jaket di depan kelas 12-D.

Dan selang dua detik, rasa gembira yang terang benderang di hari Kim Yerim tiba-tiba meredup.

Dia melihat cowok yang ia sukai iti tersenyum sambil menatap penuh arti seorang cewek. Seorang cewek yang membantu Jungkook untuk memasangkan kedua kancing akhir jaketnya.

"Lo mau ngajak gue kemana sih, Jim?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau ngajak gue kemana sih, Jim?"

Seulgi tanpa henti bertanya-tanya pada Jimin yang sedang mengendarai mobil. Lebih rinci, Seulgi duduk sebagai penumpang disamping Park Jimin.

Ah, setelah mengunci pintu kelas, Seulgi baru menyadri kalau Jimin berdiri bersandar di tembok luar kelasnya. Awalnya dia berpikir kalau Jimin membawakan titipan Bambam untuk Mina seperti biasa, namun maksudnya kali ini berbeda.

Park Jimin mengajak Kang Seulgi untuk pergi bersama. Hanya berdua.

Bagaimana perasaan Seulgi saat diajukan pertanyaan yang tak pernah muncul di angan-angannya selama ini? Pergi bersama orang yang disukainya? Bersama Park Jimin? Tentu saja Kang Seulgi bukan cewek yang bodoh, dia menerima tawaran itu dengan anggukan pelan dan senyum manis.

"Jim, lo mau ngajak gue kemana sih?!"

Seulgi lagi dan lagi menunjukkan rasa penasarannya dalam bentuk protes yang jelas. Tanpa menjawab pertanyaan orang yang berada di sampingnya, Jimin asyik menyenandungkan lagu-lagu yang terputar di radio mobil.

"Jim, tolong jawab pertanyaan gue barusan,"

Dengan mata yang fokus pada jalanan di luar sana, Jimin menjawab.  "Temenin gue ke toko buku. Disana, lo bantuin gue milih novel yang disukain sama cewek, bisa kan?"

"Terus, setelah itu, gue juga pengen jalan bar―" Jimin berhenti berbicara saat Seulgi  menatap kosong ke arah jendela.

Kalian pasti tahu bagaimana perasaan Seulgi sekarang. Berusaha menahan tangis di depan orang yang kau sukai bukanlah hal yang mudah. Malam minggu ini akan menjadi hari kelabu baginya, tak bisa mengubah warna hari itu dengan mudah meski sudah menumpahkan banyak air mata.

❀―tbc.

Sorry for late update..
Aku harap kalian betah bacanya, maaf kalau ada typo..

Eraser  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang