❀―15

842 199 7
                                    

Surat tanpa nama.

Monday, School day out-1.

"WOI, KITA SE-TIM SAMA KELAS 12-D!"

Kang Daniel, si ketua kelas 12-B menunjukkan kertas robekan dengan potongan tak beraturan. Setelah mendengar teriakan cowok manis itu, siswa kelas 12-B yang duduk di pinggir lapangan dengan baju olahraga, ada yang hendak memprotes dan hampir semua murid cewek bergembira.


Kalian tahu tidak alasan mereka para murid cewek bergembira?

Yap, alasannya karena kelas 12-D gudangnya para cowok ganteng. Kalau yang cowok seperti Park Jisung, Ong Seongwoo, Oh Sehun dan kawan-kawan pasti karena rasa kesal yang masih tersimpan di lubuk hati akibat kekalahan telak saat tawuran di depan apotek Kimia Farma dengan kelas 12-D setahun lalu.

"Niel, timnya kagak bisa dituker napa?" Tanya Ong.

"GOBLOK LO, NIEL! UDAH GUE BILANG AMBIL KERTAS YANG WARNA ITEM, MALAH NGAMBIL KERTAS YANG WARNA IJO!" Omel Jisung.

"Najis gue se-tim sama bencong yang tawuran sambil bawa mercon," sindir Sehun sambil melirik sinis komplotan cowok-cowok 12-D yang duduk di dekatnya.

Kim Doyeon yang duduk di belakang Sehun, spontan memukul tengkuk cowok itu. "KALO LO MASIH NYINDIR, ITU NAMANYA LO GAK MAU NERIMA KEKALAHAN!"

Daniel menggeleng keras, memang di acara tahunan seperti ini dua kelas digabungkan menjadi satu tim dengan tujuan menambah keakraban antar kelas. Cowok itu tersenyum lebar saat ketua kelas 12-D―Jeon Jungkook―datang menghampiri dan berdiri di sampingnya.

"Wankawan, gue Jeon Jungkook selaku ketua kelas 12-D memohon kerjasama dari kalian selama acara tahunan ini. Jadi, selama seminggu ini gue berharap kedua kelas kita gak terlibat perselisihan, ok?"

Sembilan belas siswa cowok kelas 12-B tak peduli dengan ucapan panjang lebar Jungkook, sedangkan delapan belas siswa ceweknya malah mengangguk manis. Dua cewek yang tak peduli itu tentu saja Kang Seulgi dan Kim Yerim yang asyik bercerita di belakang.











"Yer, lo tau gak?"

"Tau apaan?"

"Gue sama Jimin sepupuan."

"APA?! KOK BISA SIH?!" Awalnya mereka yang berbisik-bisik, sekarang menjadi pusat perhatian anak sekelas hanya karena pekikan kaget dari Kim Yerim.

Seulgi menghela nafas sebelum menjawab, "karena takdir, Yer. Ini sungguh kebetulan yang berfaedah dan berhasil bikin gue nangis semalem." Lalu, dia membuat garis senyum lebar-lebar dan menunjukkan eye smilenya saat Park Jimin tiba-tiba memberi flying kiss untuk cewek itu dari kejauhan.

"Meski lo sama Jimin sepupuan, dare kita tetep lanjut nih?"

"Tetep lanjut lah!" Jawab Seulgi, "gue mau bikin Jungkook peka sama perasaan lo, Yer. Ini semua supaya lo gak sakit hati kayak gue, hehehe," lanjutnya lagi.














Hai, Jungkook (?)

Even tough, I don't know what are you doing now. But I hope you doing well and making happy memories with your bestfriends and family!

Hbd : )

Sementara itu, di pinggir lapangan Jeon Jungkook masih bingung dengan surat tergulung yang ia temukan di paper bag cokelat pemberian Mark. Kata ketua English Club itu, dia hanya bertugas untuk mengantar kado pada Jungkook, bukan dia yang memberi kado ini khusus untuk cowok anggota Paskibra ini.

"KOOK, GUE YANG AMBIL POCKY RASA GREEN TEA-NYA YA!"

"TAE, BAGI WOY! JANGAN MAKAN SENDIRIAN!"

"KIM TAEHYUNG! ITU POCKY-NYA LO AMBIL SEMUA! SINI BAWA, KASI JUNGKOOK JUGA ELAH! INI KAN BUAT DIA!"

Jungkook sibuk dengan surat tanpa nama itu, lalu Kim Taehyung, Bae Irene dan Park Jimin sibuk memperebutkan isi dari paper bag itu, 3 kotak Pocky rasa Green Tea.

❀―tbc.
Tengkyu for
reading😊💕
Tanpa edit, maaf
kalau banyak typo..

Eraser  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang