04―❀

1.1K 244 10
                                    

Different.

BRAK!

Sehun menunjukkan smirknya setelah berhasil menendang pintu kelas 11-B dengan kedua kakinya. Dasar, murid berandal memang punya cara yang berbeda hanya untuk membuka pintu kelas.

"Dasar Sehun ogebb!! Pintu kelasnya baru kemarin di perbaiki!! Dasar monyetttt!!!"

Oh Hayoung―wakil ketua kelas 11-B―meneriaki Sehun yang kini sudah menyiapkan ancang-ancang untuk berlari sejauh mungkin.

"Gue ini manusia, bukan monyet, Oh Hayoung." Setelah itu, Sehun melengos begitu saja meninggalkan Hayoung yang menggeram kesal dengan sapu ijuk di tangannya.

Setelah pertikaian itu usai, barulah Seulgi dan Yeri berani keluar dari kelas. Sungguh! Seharusnya, Oh Sehun dan Oh Hayoung tidak digabungkan dalam kelas yang sama! Mereka seperti anjing dan kucing saja!

"Yer, lo jadi gak nih nyari Saeron di kelas 11-D?" Tanya Seulgi.

Yeri mengangguk. Lalu, matanya melirik sekilas jam tangan yang tertempel manis di pergelangan tangan. Masih ada waktu 5 menit untuk menagih novel miliknya yang dibawa Saeron dan 15 menit untuk istirahat sejenak.

Berjalan pelan sambil bercanda, tak butuh waktu lama mereka sampai di area Utara sekolah ini.

"Seul, lo mau ikut gue ke kelas atas?"

"Nggak. Gue diem disini aja," jawab Seulgi tanpa memandang Yeri.

Setelah percakapan singkat itu, Yeri berjalan dan menaiki anak tangga yang menjadi akses menuju tiga kelas di lantai dua. Kelas 11-D, 11-E dan 11-F. Seulgi duduk di emperan kantor Tata Usaha (Bangunan di lantai 1) sambil mengecek satu persatu notifikasi di smartphone miliknya.

"Gimana si Mina?"

Seulgi yang awalnya menunduk spontan menengadahkan wajahnya, "Gimana apanya?"

"Gimana kabarnya Mina? Lo temen sekelasnya, kan? Btw, lo jangan salah paham. Mina itu gebetannya Bambam temen sekelas gue."

Seulgi mengernyitkan kedua alisnya dan menatap aneh cowok yang kini sedang tersenyum canggung di depannya. "Mina? Anaknya baik-baik aja kok,"

Mata sipit Kang Seulgi membelalak saat melihat uluran tangan yang berada tepat di depan wajahnya. "L-llo mau ngapain ngulurin tangan kayak gini?"

"Gue mau kenalan sama lo. Nama gue Park Jimin, anak kelas 11-D. Salam kenal,"

"Nama gue Kang Seulgi, anak kelas 11-B. Salam kenal juga, Jimin."











jimin added you as friend

jimin
Hai seul?

seulgi
Hai juga jim


jimin

Gue ganggu gak nih?
Pulang sekolah bisa ketemu bentar di lapangan basket gak?

seulgi
Gak ganggu kok, Jim.
Mau ngapain?

jimin
Gue mau ngomongin beberapa hal sama lo

seulgi
Gue belum tentu bisa, Jim.
Nanti liat sikon aja, kalo bisa entar gue chat lagi. 

jimin
Kalo gabisa, gausah hari ini Seul.
Lain hari aja

seulgi
Tuhkan
Gue gatau nih, tapi gue usahain bisa dateng deh.

jimin
Oke : )
Thanks Seulgi

seulgi
👍

jimin
Okeee
read.

Menunggu adalah satu dari sekian banyak hal yang Park Jimin sukai semenjak dua bulan belakangan. Berdiri dan menyandar di gerbang sekolah sambil memantau seseorang sampai dia masuk ke dalam bus dengan aman.

Menjadi seseorang yang diam-diam melindunginya dari belakang. Mencegah agar seseorang itu tidak digoda dan diganggu oleh komplotan berandal sekolah.

Mulai hari ini, Park Jimin harus menghapus hal menunggu dari satu dari sekian banyak hal yang disukainya. Menunggu yang berakhir dengan kekecewaan yang teramat dalam.

Kedua matanya melihat secara langsung Kang Seulgi berdiri di tempatnya menunggu bus seperti biasa sejak setengah jam lalu.

❀―tbc.

Eraser  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang