Jadi, bagaimana?
❀
"Jimin, kamu pasti sudah akrab bukan dengan sepupumu ini?"Setelah menginjakkan kaki di pasir pantai, Mama Kang bertanya pada Jimin sambil menunjuk Seulgi yang juga berdiri di sampingnya.
"Udah kok, tante." Bukan Jimin, yang menjawab adalah Seulgi.
Hari ini, semuanya berjalan tak sesuai rencana Park Jimin. Setelah jam pulang sekolah berbunyi, ia tak menemukan Seulgi dimanapun. Mencarinya di kelas, lapangan basket, kantin, koperasi bahkan kamar mandi.
Lelaki itu tak menemukan Seulgi.
Niat Jimin untuk memperjelas hubungan mereka semakin buram setelah dia sampai di rumah. Dia melihat Seulgi duduk santai di ruang tamu sambil bercakap-cakap ria bersama mama dan orang tua perempuan itu.
Dia, sambil menyisir rambut dengan jari-jarinya malah santai berceletuk. "Jim, ngapain lo di sekolah lama amat? Cepetan sana ganti baju, bentar lagi kita mau piknik loh!"
You will never know dear, how much I love you. Kalimat itu memang benar adanya, disini Seulgi tak pernah mau peduli dengan perasaan Jimin. Disaat lelaki itu sudah memberi banyak kode, Seulgi malah pura-pura menutup mata dan tak percaya dengan itu semua.
Bahkan, Park Jimin sampai mengira kalau Seulgi terlalu banyak membaca quotes-quotes picisan dari Official Account seperti jangan baper, prestigeholics, dear kamu dan yang lainnya.
"Jim, kamu jagain Seulgi baik-baik ya. Mama sama tante dan om mu mau snorkeling dulu. Bye!"
Jimin mengangguk dan tersenyum saat melihat mamanya berteriak serta duduk manis di atas speedboat bersama om dan tantenya. Dengan berbagai alat-alat snorkeling yang sudah dikenakan, mereka bertiga siap menyelami dasar lautan dan menikmati keindahan bawah laut.
Hanya para orang tua yang bahagia hari ini, tidak dengan kedua anak mereka. Kini, Jimin dan Seulgi berjalan tanpa tujuan di pinggir pantai. Mereka berdua juga sempat membeli dua buah es kelapa muda + kelapa sebagai wadah minumannya.
"Seul,"
"Iya?"
"Gue mau nanya," Jimin menjeda ucapannya, memikirkan rentetan kata yang akan diucapkannya. "Besok, lo mau nggak nemenin gue melayat?"
Seulgi berhenti menyedot air kelapa melalui pipet kecil berwarna putih, sekarang dia menoleh ke arah Jimin. "Siapa yang meninggal?"
"Cinta kita, Seul."
BRUSH! Seulgi menyemburkan air kelapa yang belum sempat ditelan, dan dia refleks menarik kerah bajunya untuk mengelap sisa-sisa air di sekitar bibirnya.
"Gue minta kejelasan sama lo hari ini,"
Seulgi membentak, "Kejelasan tentang apa sih, Jim?!"
Jimin menghela nafasnya, hubungannya memang sulit. Tapi, ini adalah yang terbaik. Lelaki itu tak bisa membayangkan kalau dia berpacaran dengan Seulgi lalu baru tahu kenyataan kalau mereka adalah saudara sepupu. It's really ridiculous, yeah.
"I love you and you love me." Kata Jimin tiba-tiba, "Tapi, sialnya kita saudara sepupu. Untung aja kita gak beda agama." lanjutnya.
"Jim, let's think simple. I love you and you love me too. Tapi, sialnya orang tua kita ngelarang. Jadi, kita harus gimana?"
pjimin instagram update...
pjimin Beach picnic with my cousin🏄🏄 @kkangseul
❤ 1.200 likes
💬 See all 123 comment...taehyung Anjenk sepupuan...
jeon.jjk Apa kabar hatimu sayang? :(
bae.irene MAMPUS LO! DULU UDAH GUA NASEHATIN LANGSUNG TEMBAK AJA MALAH GAK MAU
kim.jongin 🎶Now playing: Lautpun Menangis Untukku by Alda dan Fitri
tbc❀―
Thanks for reading
dan stay di FF ini💕
1chapter lagi + epilog.
#seulminjungriantikaram
Kalo kalian berminat, kalian bisa baca work bangvelt terbaru aku di love yourself series.
Thank you😊❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Eraser [✔]
FanfictionSesuatu yang pertama kali kau butuhkan saat salah menulis sebuah alfabet dengan pensil. Sesuatu yang pertama kali muncul dibenakmu saat orang-orang membahas partner sejati pensil. Sesuatu yang dilupakan sesaat tip-x menjadi trend di kalangan murid S...