chapter 8

2.6K 114 4
                                    

"Hahhhh, gue gak salah denger?" tanyaku mengejek

"Gue tau, Joe dulu pacar lo tapi sekarang dia pacar gue, jadi gue peringatin lo!" jawab Lena sedikit mengancam, tapi aku tak takut bahkan aku mengejeknya.

Lena pergi dengan muka jutek, aku tersenyum. Lalu kembali berjalan menuju toko buku yang jaraknya tak lagi jauh.

"Selamat siang, selamat datang di pembukaan perdana toko buku Pelangi. Berhubung ini baru pembukaan pertama jadi kami menyediakan beberapa buku yang diskon 30% mulai dari peralatan sekolah, kantor hingga novel yang terkenal." ucap pegawai toko buku ramah. Aku membalas dengan senyum tipis lalu melangkah ke deretan rak novel adaptasi luar negri.

Setelah menemukan beberapa novel yang ku cari, aku melangkah ke deretan rak komik. Selain suka membaca novel aku sangat suka membaca komik. Koko membuatkan ku sebuah perpustakaan kecil untuk menyimpan koleksiku.

Saat asik memilih beberapa komik, seseorang di sampingku mengagetkanku.
"Ahh,ternyata lo suka banget sama komik?" suaranya seperti seorang cowok
Aku menoleh menatapnya sekilas. Nathan, apa yang dia lakukan disini?

Aku mengangkat sebelah alisku tanda bertanya

"Gue liat, buku yang lo beli semua hanya novel dan komik!" Nathan melirik tas keranjang yang kubawa. Aku memasukkan komik yang ku lihat tadi lalu pergi ke deretan rak yang lain.

Nathan mengikutiku, tapi aku terus mengacuhkannya. Bahkan saat di kasir maupun keluat dari toko, Nathan terus mengikutiku.

Aku menunggu taksi lewat, karena tidak mungkin koko bisa menjemput karena dia mungkin masih kerja. Hampir setengah jam aku menunggu taksi lewat, tapi tak ada. Motor Nathan berhenti tepat di depanku.

"Butuh tumpangan?" tanyanya melepas helmnya

"Gak, gue bisa naik taksi!" jawab ku singkat

"Tapi, gue pikir lo gak dapet taksi deh. Kalo lo dapet gak mungkin lo masih nunggu disini, harusnya lo udah dalam perjalanan pulang kan?" ucapan Nathan ada benernya juga.

"Udahlah,, gak usah banyak mikir! Lo mau nunggu taksi sampek lo tua?" ejeknya

Karena memang tidak ada taksi yang lewat, dan badanku sangat lelah. Aku berjalan menghampirinya lalu naik ke boncengannya.

Nathan melaju menembus keramaian kota Jakarta. Karena suasana jalan yang tidak macet akhirnya kami sampai dirumahku lebih cepat dari kemarin.

"Apa koko belum pulang bi?" tanyaku saat seorang pembantu membukakan pintu untuk kami

"Belum, ci! Kata koko nanti pulang agak malem, katanya ada klien dari Batam yang mengajaknya makan malam." jawab pembatuku

"Bi, tolong buatkan jus untuk tamuku!" ucapku singkat

"Lo duduk, gue mau ganti baju!" aku pergi ke kamarku meninggalkan Nathan yang duduk di sofa ruang tamu.

Aku ingin tidur tapi karena Nathan mampir kerumah, aku mengurungkan niatku.

Setelah membersihkan diri, aku turun untuk menemui Nathan yang ku tinggalkan sendiri.

"Lo dirumah sama kakak lo doang?" tanya Nathan saat melihatku menghampirinya. Aku mengangguk

"Trus orang tua lo?"
"Bekerja!" jawabku acuh
"Dirumah sebesar ini, cuma lo dan kakak lo?" tanyanya tak percaya

"Tidak! Disini ada pembantu!" aku duduk di sofa seberang Nathan

Matanya menyusuri setiap sudut dan barang dirumah ku. Mungkin dia terkesan.

"Lo udah nganter gue lagi, jadi gue mau bilang thanks lagi dan lo juga udah gue ajak mampir ke rumah gue!" aku menatapnya sekilas lalu pandanganku beralih ke ponselku

"Hemm,,!" Nathan bergumam
"Lo bisa pulang sekarang!" jawabku to the poin

"Lo ngusir gitu? Baiklah gue pulang, tapi kapan kapan gue mampir lagi ya..?" Nathan memakai jaket hitamnya lalu mengambil kunci motor di meja lalu beranjak pergi. Aku mengantarnya sampai di depan rumah lalu kembali masuk

Because I love U girl (COMPLETE)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang