chapter 12

2.6K 109 2
                                    

Aku benar benar merasa risih karena sudah beberapa hari Nathan selalu membuntuti ku, mulai dari berangkat ke kampus, di kantin,perpustakaan sampai pulang ke kampus.

"Lo nanti ada acara?" aku menatapnya sekilas

"Gue mau ngajak lo jalan" jawab Nathan santai

"Gue gak bisa, gue lagi banyak tugas!"

"Setelah tugas lo kelar!" ucapnya bersikeras

"Tugas gue banyak!" nampaknya Nathan tak lagi menjawab.

"Ya udah!" Nathan merogoh saku celanana mengeluarkan ponsel dan memainkannya.

Aku mengabaikannya, aku tetap sibuk membaca novel yang di tanganku. Aku duduk bersandar pada pohon besar yang ada di taman kampus. Tempat ini adalah favoritku dari awal kuliah, bahkan aku sering menghabiskan jam istirahat di sini.

Beberapa menit berlalu, kami tetap sibuk dengan aktivitasnya masing masing.

"Gue laper, ke kantin yuk!" ucap Nathan memecah keheningan.

"Lo pergi aja, gue gak laper!" jawabku tanpa meliriknya

"Gue maunya sama lo!"

"Lo pergi aja sendiri. Gue masih sibuk!" aku membalikkan lembaran novel yang ku pegang

Nathan beranjak berdiri, tapi tiba tiba tangannya menarikku

"Ayo, kalo gitu kita jalan jalan!" aku menatapnya

"Gue masih ada kelas!" tapi Nathan tak mendengarkanku tangannya terus menarikku sampai tempat parkir.

Nathan merogoh kunci motor di saku celananya lalu naik ke atas motor.

"Ayo, naik!" ucap nya sedikit memerintah

Aku menatapnya bingung, tapi Nathan menarik tanganku menyuruh naik ke boncengannya.

"Pegangan!" perintah Nathan lalu memacu motornya ke tengah keramaian lalu lintas kota.

Motor terus melaju, aku hanya diam tak banyak bertanya. Beberapa menit kami tiba di sebuah taman bermain.

Nathan menghentikan motornya di depan taman bermain. Aku turun dari motor, merapikan rambut yang berantakan karena terpaan angin.

Nathan menggandeng tanganku memasuki taman bermain. Aku mengikutinya. Kami berhenti di depan ayunan yang kosong.

Nathan melepas tanganku lalu berjalan ke ayunan. Duduk dan mulai mengayun pelan.

Aku mengikutinya. Ada sebuah bangku kecil, aku meletakkan buku yang ku bawa.

"Kemarilah!" Nathan tersenyum kearahku

Aku berjalan mendekat dan melakukan hal sama seperti Nathan.

"Gue sangat suka kemari!" Nathan mulai bicara

Aku memandangnya. Raut wajahnya terlihat sendu

"Waktu kecil, gue sangat suka main ayunan. Dulu gue punya kakak, setiap hari kami bermain ayunan bahkan mama sering kebingungan mencari kami." aku mendengarkan cerita Nathan dengan serius

"Tapi saat gue SMA kakak gue sakit parah. Dia menderita leukimia stadium akhir dan kata dokter hidupnya gak lama lagi. Gue sangat terpukul mendengar beritanya, gue jadi pendiam dan tidak bisa menerimanya."

"Tapi kakak terus menghibur, harusnya gue yang hibur dia. Kakak gue sangat sabar seolah gak terjadi apapun dengannya. Sampai kakak gue meninggal, gue terus nyalahin diri sendiri!" spontan tanganku mengelus pundak Nathan mencoba menenangkannya

Tangan Nathan memegang tanganku, senyum mengembang di bibirnya. Aku membalasnya dengan senyum yang kupaksa.

Nathan berdiri dari ayunan lalu berjongkok di depanku. Bibirnya mengecup punggung tanganku. Aku merasa kikuk, aku ingin menarik tanganku tapi seolah aku tak bisa melakukannya.

"Al, mau gak jadi pacar gue?" ucap Nathan tulus

"Apa?" reflex aku memekik terkejut

"Lo mau jadi pacar gue?" Nathan mengulangi perkataannya

"Gu..gue gak bisa!" jawab ku singkat, nampak rasa kecewa tergambar di wajahnya

"Kenapa?"

"Gu..gue..gue... Gue lagi fokus mikir kuliah jadi gue gak mau pacaran dulu" jawabku berusaha mencari alasan

"Kalo gitu, lo mau meluk gue?" tanya Nathan, tanpa mendapat jawaban Nathan memelukku. Aku diam tak bereaksi karena aku tak tau harus bagaimana

Because I love U girl (COMPLETE)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang