Suara ketukan heels menggema di sepanjang lorong koridor di salah satu hotel Sanchez Group. Ya, Bryanne pagi ini harus terburu-buru datang ke kantor, karena salah satu investor mendadak memajukan jadwal scedule meeting yang harusnya di lakukan dua hari lagi.
"selamat pagi miss!" sapa sekretaris Bryanne saat melihat atasanya yang cantik itu memasuki ruang meeting.
"pagi, Elle, bagaimana? apa bahan presentasi sudah kau siapkan secara matang? kita tidak punya banyak waktu Elle, kau tau sendiri kan?ini seharusnya di lakukan dua hari mendatang, tetapi mendadak mereka membuat scedule kita berantakan. Seandainya perusahaan itu bukan bukan milik salah satu teman Veeran aku pastikan mereka tidak bisa berbuat seenaknya." gerutu Bryanne, yang hanya bisa di tanggapi dengan senyum oleh sekretarisnya. Mendadak dering ponsel Bryanne menginterupsi percakapan mereka.
"Halo."
"Hy, Mom, apa kau sudah sampai di kantor?" mata Bryanne menyipit dan ia tersenyum mendengar nada perhatian dari anak semata wayangnya, Evan Reedman.
"Yes, my knight! belajarlah di sekolah dengan baik, nanti Mom yang akan menjemputmu"
"sure Mom?" terdengar nada antusias dari suara Evan yang membuat bibir Bryanne tersenyum kembali.
"Ya Baby... i promise. Oke good bye my knight, have a nice day"
Tanpa disadari Bryanne tamu yang sudah dia tunggu telah berdiri dibelakangnya, karna posisi Bryanne yang membelakangi pintu masuk. Pria iyu berdehem untuk menyatakan kedatanganya yang tak disadari seorang wanita yang sibuk bertelpon ria dengan kekasihnya sepagi ini. Pikir pria itu.
"Ekheemm...!"
"Oh, maaf, selamat pagi Mr. Whittington" Bryanne berbalik dari kursinya, dipandangnya pria itu dengan mata birunya yang bulat dan besar.
"tidak apa Miss.Reedman." William memandangnya dari ujung rambut ke ujung kaki. Dia wanita yang bertubuh sexy namun kuat dan tegap. Dan cukup menarik dalam kesederhanaanya. William yakin telah mengenalnya, kenapa tak bisa di ingatnya? "Bisakah kita memulai Meetingnya? karna saya tidak punya banyak waktu Miss."
" Oh...." wajah Bryanne memerah, menutupi titik hitam kecil di sekitar tulang pipinya.
Selama Dua jam yang dilaui Bryanne penuh dengan ketegangan namun sebaliknya bagi William, pria itu begitu antusias dengan meeting ini, sembari terus berfikir siapa wanita yang berdiri di depanya bersama sekrestarisnya itu. Seingatnya, dari dulu dirinya tidak mempunyai teman ataupun kolega bisnis bernama Reedman. Namun wanita itu terasa begitu familiar.
Saat mereka selesai Meeting dan berjalan ke arah lobi hotel tanpa sekretaris Bryanne , karna Elle sedang menggarap proposal hasil meeting tadi dan bryanne harus menjemput Evan di sekolah. Tiba-tiba William ingat. "Bryanne sanchez! ya ampun, aku tadi tidak mengenalimu." Bryanne sanchez, gadis yang telah membantunya lulus pelajaran bahasa inggris tingkat dua belas, dan lulus high school, dan mendapatkan beasiswa perguruan tinggi terbaik. Mengapa dia tadi tidak mengenalnya? wanita itu jauh terlihat lebih dewasa dan cantik, dan rambutnya yang dulu pirang terang karena sering terpapar sinar matahari sekarang berwarna lebih gelap.Dia benar-benar telah banyak berubah. Perubahan terbesar ada di mata biru tuanya.seingat William matanya dulu tak sedingin dan sekosong ini.
"Bryanne reedman" dia mengoreksi william
" Oh ya, jadi kau benar-benar sudah menikah dan punya seorang anak kan? Veeran yang menceritakanya padaku " William berusaha keras mengingat apa yang pernah Veeran ceritakan mengenai adiknya selama ini "aku ikut sedih tentang suamimu. Aku tidak terkejut saat kau mengambil alih bisnisnya setelah dia meninggal. Bagaimana kalau kita makan siang Anne? ini sudah waktunya kukira."
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable kiss
RomanceSuatu malam yang panas bertahun tahun lalu.Bryanne menjadi salah satu wanita yang jatuh dalam pelukan si Cassanova "WILLAM ABRAHAM WITTINGTON". kini pria itu harus menjadi kolega bisnisnya. Yang membuat Bryanne harus bertarung melawan daya tarik di...