SEMBILAN

3.6K 273 1
                                    

"Semua ini ide Damian, Anne." Kata Elle. "Dia akan mengadakan party di Star Club malam minggu depan untuk merayakan kesuksesan proyek besar kita bersama A.W. foundation."

"Ini benar-benar gila, dia akan mengundang sebagian besar karyawan hotel ke Club malam. Sudah setua itu kenapa dia tidak bisa meninggalkan kebiasaan jeleknya itu." Gerutu Bryanne sambil mengambil secangkir kopi dari meja dihadapanya di ruang kerjanya pagi ini. Dan memandang sekretarisnya itu saat dia menghirup aroma kopi tersebut. "Tampaknya aku benar-benar tak akan datang kesan, Elle."

"Kata Damian, William akan hadir, Anne. Bahkan berjanji akan membawa teman kencan." Elle menatap Bryanne dengan penuh tanda tanya. "Dia belum menelpon dan mengajakmu, kan?"

"Tidak. Tentu saja tidak! Kenapa harus dilakukanya?" Bryanne menggeleng keras. "Tapi, mungkin aku memang harus berkencan denganya."

"Apa?"

"Mungkin aku harus berkencan dengan William dan membiarkan semua orang bergosip."
Jika seandainya tak ada orang yang akan mencurigai kebenaran tentang William dan Evan. Mungkin kekhawatiranku sia-sia. Pikir Bryanne.

Telpon di atas meja Bryanne berdering, kedua wanita itu terkejut. Bryanne mengangkat telpon. "Bryanne reedman." Sapa bryanne.

"Hay, Anne."

Jantung Bryanne berdebar kencang ketika ia mendengar suara William. "Hallo."

"Apa kabar?" Tanya pria itu.

"Baik, kau?"

"Aku perlu teman kencan malam minggu nanti." Kata William. "Tampaknya Damian akan mengadakan pesta di Star Club untuk acara kesuksesan proyek kita. Kupikir mungkin kau mau pergi denganku."

"Aku...aku..." Hentikan gagapmu, bodoh! Bryanne memaki dirinya sendiri, ini kesempatanmu untuk mendapatkanya. "Ya."

"Ya?"

"Ya, aku mau jadi teman kencanmu malam minggu nanti."

"Bagus, aku akan menjemputmu sekitar pukul delapan." William berhenti sejenak, lalu berkata. "Apa bunga kesukaanmu?"

"Kesukaanku? Tulip putih."

"Tulip putih, eh? Yah, cocok untukmu."

" kata Evan  kau melihat renovasi rumahmu beberapa hari yang lalu." Kata Bryanne. "Dia kecewa kau tak datang kemarin, Evan menunggumu."

"Kupikir lebih baik ada sedikit jarak antara aku dan Evan. Itu yang kau inginkan, kan?"

Yang di inginkanya? Membuat jarak antara Evan dan William. Itu yang di inginkanya, kan?

"Kau mengerti alasan kenapa aku khawatir Evan akan terlalu lengket denganmu, kan?" Bryanne memandang  ke arah pintu dimana Damian yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya dengan menyantap sandwich yang di pegangnya.

"Ya aku mengerti."

"Apakah...apakah kita akan bertemu sebelum malam minggu?"

"Mungkin tidak." Kata William "aku akan pergi ke California beberapa hari. Aku ada janji dengan Veeran. Kami akan memulai proyek baru disana, tapi aku akan kembali untuk menghadiri acara di star club. Sampai bertemu, sayang."

"Ya, sampai bertemu nanti." Bryanne meletakkan ganggang telpon.

"Apa Pria seksi itu ingin kau menjadi teman kencanya di pesta akhir pekan besok, Anne?" Elle siap mencecar Bryanne dengan segudang pertanyaan saat Damian meletakkan kentang goreng yang masih setengah penuh di atas meja.

"Elle, kurasa aku harus berbicara hal penting dengan Bryanne. Berdua!" Jelas Damian tanpa melepaskan tatapan matanya dari Bryanne.

"Ya, baiklah. Kalau kau sudah siap mengusir monster menyebalkan satu ini dari sarangmu, kau tau dimana posisiku, Anne!" Tanpa menoleh ke arah Damian, Elle bergegas meninggalkan ruangan Bosnya itu.

unforgettable kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang