두와

166 44 2
                                    

ny

"Nayoung di mana?"

"Perpus, kenapa?" tanyaku balik.

"Aku ke sana ya?" ucap Minhyun. Iya, yang menelponku itu Minhyun, laki-laki keras kepala yang berani melawan orang tuanya yang entah kenapa bisa menjadi kekasihku.

"Nggak usah, aku sama Chungha dan Jihyo kok," tolakku halus.

Aku melirik kedua temanku itu yang juga melirik padaku.

"Pokoknya aku ke sana, kamu jangan kemana-mana," bantah Minhyun.

Aku hanya bisa mengiyakan, karena laki-laki itu pun pasti akan tetap datang.

"Kenapa lagi?" tanya Jihyo.

"Nggak tahu tuh si Minhyun, maksa buat ke sini," jawabku.

"Minhyun itu cuma takut kamu kenapa-napa, Nay," ucap Chungha.

"Memangnya ada apa sih? Aku nggak bakal kenapa-napa juga," bantahku.

"Kamu nggak tahu kalau Chaeyeon masuk kampus ini?" tanya Chungha.

"Chaeyeon yang dijodohin sama Minhyun itu?" tanya Jihyo memastikan.

Chungha mengangguk.

"Tahu dari mana kamu?" tanyaku.

"Sejeong," jawab Chungha.

"Hari ini kan hari pertama masuk, mungkin Minhyun cuma takut Chaeyeon datengin kamu terus dilabrak. Yah, kamu tahulah Chaeyeon itu kayak gimana," ucap Jihyo.

Aku menghela napas. Kalau sudah membahas Chaeyeon, Minhyun memang tidak akan pernah membiarkan aku bebas begitu saja.

Aku memang tidak pernah -atau mungkin belum- diapa-apakan oleh Chaeyeon. Itu pun karena penjagaan Minhyun yang sebenarnya sangat berlebihan.

mh

Aku nggak ngerti kenapa gadis seperti Chaeyeon bisa masuk ke kampus ini.

Aku bukannya menyepelekan dia, tapi otaknya itu tidak pernah dia gunakan untuk pelajaran. Bagaimana bisa dia memaksa otaknya itu demi masuk kampus ini?

Aku bukannya terlalu percaya diri sampai berpikir Chaeyeon masuk kampus ini demi aku. Namun memang begitu informasi yang aku dapatkan dari Seongwoo yang bilang bahwa Chaeyeon menanyakan keberadaanku melalui Seongwoo.

Aku bukannya mengkhawatirkan diriku, aku lebih memikirkan Nayoung. Gadisku itu bisa saja diapa-apakan oleh Chaeyeon karena perempuan itu tidak terima aku menolak perjodohan kami.

Ya memangnya siapa yang mau dijodohkan dengan anak SMA ketika kamu sudah memiliki kekasih yang pengertian dan dewasa? Apalagi alasan perjodohan ini tak lain dari masalah perusahaan. Orang tua Nayoung memang tidak sekaya orang tua Chaeyeon, namun Nayoung pun tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kedua orang tuaku. Bagusnya ketika orang tuaku setuju aku berakhir bersama Nayoung, dan terpaksa membatalkan perjodohanku dengan Chaeyeon.

Umur bukan masalah bagiku. Selama itu Nayoung, aku akan mau. Mudah, bukan?

never — 2 — end

mungkin cast ini kurang peminatnya kali ya hehe. tapi aku tetap lanjut karena aku suka cerita ini 😁😁

[2.0] never ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang