ny
"Aku pinjam Nayoung, ya?" ucap Minhyun pada kedua temanku.
Jihyo dan Chungha hanya mengangguk saja, sudah tahu tabiat Minhyun yang tidak bisa membiarkanku lepas dari jangkauannya. Mungkin dia terdengar posesif, namun terkadang ia memang begitu.
Aku memaksa untuk tetap berada di perpustakaan yang akhirnya terpaksa Minhyun setujui.
"Kenapa lagi sih?" tanyaku.
"Chaeyeon, Nay," jawab Minhyun.
"Chaeyeon masuk kampus ini, terus kenapa?" tanyaku lagi.
"Kamu nggak inget apa yang pernah Chaeyeon bilang di malam aku menolak dia?" tanya Minhyun balik.
"'Gue nggak akan bikin hidup kalian bahagia sebelum gue benar-benar bahagia'," jawabku.
"Nah itu! Aku cuma takut kamu kenapa-napa," ucap Minhyun.
"Kamu memangnya mau aku bagaimana, Minhyun?" tanyaku.
"Kamu jangan jauh-jauh dari aku atau dari ketiga temanmu itu," jawab Minhyun.
"Kamu itu nggak percaya sama aku, atau nggak percaya sama diri kamu sendiri?"
"Maksud kamu?"
"Udah lah, lupakan. Tuh, kamu sudah ditungguin sama Kak Jisung dari tadi," ucapku sambil menunjuk belakang Minhyun dengan daguku.
Minhyun berbalik, tatapannya bertemu dengan tatapan tajam Jisung yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Aku pergi, pokoknya kamu hati-hati. Jangan sampai kamu ketemu Chaeyeon, oke?"
Bukannya seharusnya kamu hati-hati agar tidak jatuh pada pesona Chaeyeon untuk yang ke sekian kalinya, Minhyun?
js
Si bodoh ini sudah membuatku lelah berlari demi mencarinya, ternyata malah sedang asyik berduaan dengan Nayoung. Bisa-bisanya aku dibodohi dengan adik tingkat.
"Minhyun!" panggilku, lupa bahwa kami berada di perpustakaan.
Tatapan marah dari penjaga perpus langsung aku dapatkan. Aku hanya bisa tersenyum menyesal, lalu segera menghampiri Minhyun dan Nayoung.
"Kenapa lama sekali?" omel Minhyun.
"Kau yang kenapa cepat sekali, kau juga tidak memberitahuku ke mana kamu pergi," balasku tidak terima. "Lagipula tadi ada masalah kecil di kantin."
"Kau berbuat ulah lagi?" tanya Minhyun.
"Aku tidak sengaja, hanya ada gadis yang menghalangi langkahku," jawabku.
"Siapa?"
"Entahlah, mahasiswi baru sepertinya," jawabku yang hanya dibalas dengan anggukan.
"Ya sudah, sekarang bantu aku cari referensi buku," pinta Minhyun tidak ambil pusing tentang gadis itu.
Andai saja aku sudah tahu bahwa dia adalah Chaeyeon, gadis yang akan memengaruhi kehidupan Minhyun dan Nayoung di kemudian hari, yang secara tidak sengaja melibatkan aku dalam permainannya. Mungkin aku akan lebih berhati-hati saat berjalan tadi.
never — 3 — end
KAMU SEDANG MEMBACA
[2.0] never ✔
Fanfiction"Tangisanmu adalah kelemahanku. Namun aku tahu, kebahagiaanmu bukanlah bersamaku" "Aku tahu kamu benci jika aku menyukaimu. Namun, hatiku memilihmu, lalu kamu bisa apa?" "Aku tidak akan menggantikan posisimu di hatiku, sekalipun itu kamu yang memint...