JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YACH.
With ❤ , acha.
Anciko Einstein : Malam, Lea. Apa kabar?
Deg!
"Bales gak ya?" gumam Lea pelan.
Drrtt!
Ada pesan masuk lagi, dari orang yang berbeda.
Bara.
Bara Airlangga : Udah bobo?
"Atau aku bilang ke Bara aja ya kalo Ciko chat aku? Eh, tapi nanti dia malah ngamuk ke Ciko ... Duh, aku harus apa nih?!"
"Oh, Nura! Aku harus minta pendapat sama Nura!" Lea menjentikkan jarinya, kemudian mulai menelfon Nura melalui free call.
"Ada apa nih nelfon malem-malem?"
Lea menggembungkan kedua pipinya, "Mau curhat,"
"Curhat apa'an? Bara mutusin lo?"
"Jadi gi--"
"Tunggu! Kalo lo mau curhat sama gue, besok lo harus traktir gue Richeese. Gimana?"
"Oke. Tapi kamu harus ngasih saran yang bermutu! Kalo nggak, aku traktir ayam yang 6000an aja."
"Siap,"
"Gini, Ciko ngechat aku tadi. Nanyain kabar gitu. Selang beberapa menit, Bara tiba-tiba juga ngechat aku. Jadi, aku harus milih yang mana?"
Iya, Lea emang cewek cantik yang bodoh.
"Ya ampun Lea gue kira ada apa'an! Gue heran, isi otak lo itu apa aja sih? Kenapa cantik-cantik blo'on banget?!"
Lea mengerucutkan bibirnya, "Aku nanyain saran bukan ngeminta kamu buat ngehina aku."
"Sorry, gue gregetan banget tadi. Saran gue sih ya ngapain lo ladenin Ciko lagi? Lo harus inget kalo lo sekarang udah jadi pacarnya Bara, miliknya Bara. Kalo udah ada yang tulus di depan mata kenapa harus balik ke masa lalu yang bisa nyakitin diri sendiri lagi? Yang berlalu biarlah berlalu, lo hidup buat masa depan, bukan untuk masa lalu."
Lea terpaku, mencoba meresapi perkataan Nura ke dalam otaknya.
"Kamu yakin Bara tulus? Tapi dia tipikal bad boy gitu ... Aku takut aja kalo tiba-tiba di kasarin, di paksa ngerokok, di ajak ke club, atau yang lebih parahnya lagi di suruh edarin narkoba?!"
"ASTAGA LEA LO KAPAN SIH NGILANGIN PIKIRAN BURUK LO ITU?! Lo lupa ya gue itu pacarnya Abriel? Temannya Bara? Dan gue sampe sekarang fine-fine aja kok pacaran sama bad boy."
Lea mendengus. "Tapi 'kan Bara sama Abriel--"
"Terserah lo ya, Lele. Gue ngantuk dan gue udah ngasih lo saran yang berfaedah. Jangan lupa besok Richeese. Bye."
"Oke, jangan liat ke belakang lagi, Lea." gumam Lea menarik nafasnya seraya menghembuskannya secara pelan.
Bara Airlangga : Heh alis sinchan. Udah bobo ya?
Lea mendesis kasar, "Padahal alis dia yang kayak sinchan."
Alea Natasha : Apa sih kutu air!
Bara Airlangga : Aku di depan rumah lo. Bukain dong.
Hah?
Waktu Lea masih terbengong menatap pesan yang Bara kirim, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS] [TERSEDIA VERSI CETAK & EBOOK] Bara, namanya. Lelaki berdarah Arab yang mungkin setelah kamu membacanya, Kamu akan jatuh cinta padanya. WARNING: MENGANDUNG KATA-KATA KASAR! (13+)