Dua Lima

33.9K 2.4K 73
                                    

"Gue ngerti sekarang, pantes Sisi tadi ngeliatin lo gak kayak biasanya. Ternyata mereka itu udah putus toh ... Eh tapi, Sisi kasian juga ya? Gak di temenin gitu,"

Lea mengedikkan bahunya tak acuh.

"Kamu kalo mau temenan sama dia aja."

"Ih, Lea! Lo ceritanya kesel ya sama gue? Gue 'kan cuma menunjukkan rasa keperimanusiaan gue doang. Lagian gue juga ogah temenan sama dia."

Lea menelan egg rollnya sebelum menimpali ucapan Nura.

"Kenapa?"

"Geez, nanti kalo mereka balikan gue bakal di tinggalin dong kayak lo?"

"Ini ceritanya menghina?"

Nura menyengir polos. "Btw, seperti tebakan lo, gue ada masalah sama Abriel."

"Gara-gara?"

"Dia jalan sama mantannya tempo hari."

"Seriously? Siapa yang ngajak duluan?"

Nura mengaduk makanan cateringnya tanpa selera. "Mantannya sih. Tapi, dia juga salah 'kan kenapa gak nolak?"

"Mantannya cantik?"

Nura nggak menjawab pertanyaan sahabatnya, tetapi dia langsung membuka ponselnya dan menunjukkan foto seorang gadis yang mukanya tidak asing lagi bagi Lea.

"Ini mantannya."

Lea terpaku. Pasalnya... Cewek yang Nura maksud adalah cewek yang Lea temui di tempat futsal malam itu.

***

Lea mengerang frustasi ketika Bara belum membalas pesan yang di kirimnya sejak 20 menit yang lalu. Biasanya, Bara selalu cepat membalas pesannya. Tapi siang ini terlihat berbeda, Bara sama sekali belum membalas satu pesan pun dari Lea.

Apa jangan-jangan Bara bersengkokol dengan Abriel? Selingkuh dengan mantan?

Argh! Bodoh! Bahkan si raja minyak jelantah itu pun baru pertama kali pacaran!

Tapi tunggu! Apa Lea harus mempercayai Bara ya? Tapi ... Kalau Bara benar jujur, bagaimana dia bisa membuat Lea baper?

Belajar dari Youtube kah? Atau searching google?

Geez, pabo! (bodoh).

Lea menghembuskan nafasnya dengan teratur. Kemudian, tangannya mengambil sebuah plastik kecil yang dia bawa sebelum masuk ke toilet.

"Atau mungkin Bara lagi makan? Kalo iya ... Dia lagi makan sama cewek nggak ya? Ah samperin aja lah! Awas aja kalo dia ketauan lagi sama cewek! Aku pangkas habis alis matanya!"

***

Lea menggembungkan kedua pipinya pada saat melihat banyaknya anak cowok yang berkumpul di WBJ seraya merokok. Tadi, waktu dia ingin menemui Bara di kelasnya, murid-murid di kelas Bara bilang bahwa hari ini Bara nggak masuk. Padahal jelas-jelas Bara datang ke sekolah pagi tadi bersama Lea. Dan sekarang, Lea akhirnya berani menghampiri Bara yang kemungkinan membolos di WBJ hingga jam pulang sekolah berakhir.

"DOR!!!"

"AAAAHHH!!!"

Lea refleks berteriak waktu ada seseorang yang mengagetinya bersamaan dengan tubuhnya yang terangkat beberapa centi dari tanah yang sedang di injaknya.

Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang