Jari panjang Bara bergerak mengusap layar ponsel kepunyaan Lea ke kiri dan kanan. Dia sangat bosan sekarang. Gimana nggak bosan coba, udah setengah jam lebih Lea masih memilih-milih pakaian yang hendak di belinya. Sebenarnya ini emang kemauan Bara sih, tapi 'kan Bara nggak tau kalau jadinya selama ini.
Ponsel Lea yang tempo hari di berinya sekarang ada di tangannya, dia pengin banget main game. Tapi game yang ada di ponsel Lea cuma Talking Tom dan Simsimi doang. Bara nggak habis pikir, segitu gabutnya ya Lea sampai download Simsimi?
Dan juga tadi Bara sempat mengecek sosial media gadisnya. Ternyata Lea itu lumayan famous, di lihat dari followers akun sosmednya. Oh jangan lupakan satu rahasia,
Kalau tadi...
Bara juga sempat mengirim beberapa foto seksi Lea ke ponsel miliknya.
Nakal? Tentu saja.
Tapi, Bara wajar 'kan sebagai laki-laki normal?
"Hai?"
Bara spontan mendongak waktu mendengar suara perempuan yang menyapanya.
Dan benar saja, ada seorang perempuan cantik berpakaian minim yang sudah duduk di sebelahnya, tanpa permisi.
Pun Bara menggeser bokongnya, menjauh dari si cewek dan pura-pura sibuk dengan ponsel Lea.
"Sombong banget. Namanya siapa? Kayak pernah liat deh, di mana gitu,"
Bara terdiam. Malas meladeni perempuan ini.
"Ih di tanya namanya kok diem aja? Lo tipe cowok--"
"Gue udah punya cewek, maaf."
Perempuan berambut sebahu tersebut terkejut. Detik selanjutnya dia menetralkan ekspresinya.
"Loh emang kenapa? 'Kan cuma kenalan doang,"
"Dengar ... Gue akuin lo emang cantik dan seksi. Tapi maaf sekali lagi, gue gak tertarik karena hati gue udah ada pemiliknya. Dan apa kata lo tadi? Cuma kenalan doang?"
Bara tersenyum miring.
"Gue dulu juga cuma kenalan doang sama pacar gue. Oh, satu lagi ... Lo cewek 'kan?"
Perempuan tersebut refleks mengangguk.
"Kalo lo cewek, lo berarti bisa ngerasain 'kan gimana jadinya kalo cowok lo itu kenalan sama cewek lain?"
Si cewek meremas tali tas jinjingnya.
"Jadi, siapapun nama lo, maaf gue gak mau di ajak kenalan karena gue gak mau ngebuat pacar gue salah paham dan nangis."
Bara bangkit dan bersiap meninggalkan perempuan tersebut. Tetapi, baru beberapa langkah berjalan, Bara terpaku ketika Lea melihatnya dengan tatapan sulit di artikan.
Coming soon: Mouth War.
***
"Sini gue aja yang--"
"Gak usah. Sebentar lagi juga udahan. Kamu tunggu di tempat tadi aja. Mumpung ada cewek cantik."
Bara menahan senyum melihat sang gadis yang sekarang sedang merasakan cemburu. Astaga, dia nggak nyangka banget kalau cewek yang di depannya ini adalah pacarnya yang sedang cemburu.
Bukannya apa, tapi kayak yang udah Bara bilang tadi-- Lea ini termasuk salah satu selebgram dan primadona di Bintang Harapan. Bahkan cowok yang naksir Lea pun banyak. Bara sih yakin Lea bisa tunjuk cowok manapun yang dia mau. Tapi Bara emang beruntung, Lea memilihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Made in Heaven[SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS] [TERSEDIA VERSI CETAK & EBOOK] Bara, namanya. Lelaki berdarah Arab yang mungkin setelah kamu membacanya, Kamu akan jatuh cinta padanya. WARNING: MENGANDUNG KATA-KATA KASAR! (13+)