2. Uncertain

3.3K 203 2
                                    

Thanks yaa yang udah baca...

Braakk

Pintu kayu kamar yang ditutup terdengar keras menggema di rumah berlantai dua tersebut. Mengagetkan sosok wanita cantik yang tengah memasak didapur.

Berjalan pelan untuk sekedar menyapa sang suami. Memulai obrolan ringan sambil menunggu sarapan pagi siap mungkin tidaklah buruk.

Menarik nafas perlahan. Ia pun memberanikan diri menghampiri sang suami yang terlihat tergesa-gesa.

"Ah sasuke-kun sudah bangun? Aku sedang menyiapkan sarapan untuk kita" sapaku riang.

"Aku langsung berangkat. Aku sudah terlambat untuk meeting."

"Ahh.. Souka? G-gomen ne sasuke-kun hari ini aku terlambat bangun."

"Hn. Aku berangkat!".

Katanya kemudian berlalu meninggalkanku diruang tamu yang menghubungkan dapur dan kamar tamu.

Padahal ia sudah menyusun beberapa topik pembicaraan yang mungkin menarik untuk orang seperti Sasuke. Hanya untuk mendapati penolakan dari sang suami . Tersenyum miris. Jujur saja, kadang dirinya pun ingin menyerah pada pernikahan yang baru ia jalani 5 bulan ini. Tapi, sanggupkah ia melupakan Sasuke-kunnya beserta kenangan indah yang mereka lalui bersama?

HINATA POV

Flashback

Sejak satu bulan yang lalu Sasuke-kun berubah. Aku tahu ada sesuatu yang mengganggunya. Biasanya setelah dua sampai tiga hari Sasuke-kun akan menceritakan masalah nya padaku. Tapi, kali ini tidak. Sasuke-kun hanya diam lalu menjauh.

Kami bahkan tidak tidur sekamar lagi sejak 2 minggu yang lalu. Saat kutanya alasannya. Sasuke-kun hanya mengatakan bahwa ia terlalu lelah untuk naik turun tangga. Aku pun hanya menelan mentah-mentah alasan Sasuke-kun.

Yang ku ingat, terakhir kali kami bersama, kami tidak bertengkar. Karna saat itu tepat satu bulan yang lalu aku dan Sasuke-kun berkunjung ke rumah sahabat kami Sabaku no Gaara.

Seingatku, kami baik-baik saja bahkan sempat akan melakukan 'itu' jika tidak ingat kami sedang berada dirumah sahabat kami. Kemudian esok hari kami pulang. Sasuke-kun berangkat ke kantor membawa bekal masakan buatanku.

Sepulang dari kantor itulah Sasuke-kun mulai mendiamkanku. Aku berfikir mungkin Sasuke-kun ada masalah dikantor.

Harusnya saat itu aku langsung menanyakan keadaannya, masalahnya. Mungkin jika hal itu kulakukan, Sasuke-kun takkan berubah sejauh ini.

Maafkan aku, Sasuke-kun!"

End of Flashback

"Akkhh" Pekikku. Tanpa terasa air mata dan darah menetes membasahi lantai dapur tempatku berpijak. Karna terlalu fokus melamun, tangan ku tergores pisau.

"Hinata-chan, kau baik-baik saja." seru seseorang memanggilku dari belakang. Kulihat ibu mertuaku menghampiriku dengan khawatir.

"Kaa-chan?" kataku sedikit terkejut dengan kehadiran beliau disini.

HINATA POV END

Tergesa-gesa ia menghampiri sang menantu kesayangan.

"Kau baik-baik saja, sayang? Duduklah, Itachi-kun tolong ambilkan kotak obat ne?" Serunya pada sang putra. Lalu, membimbing Hinata menuju kursi meja makan.

Duduk berhadapan dengan sang menantu, menghapus pelan air mata yang menuruni pipinya. Ia tak tahu apa penyebab sorot terluka di mata menantunya. Tapi, saat ini ia takkan memaksa jika sang menantu memang belum siap menceritakannya. Ia akan menunggu, mengamati, dan mengambil tindakan yang perlu dilakukan jika memang terjadi sesuatu.

Memeluk erat sosok yang telah ia anggap ibu kandungnya. Sandaran. Itulah yang ia butuhkan saat ini. Ibunya ada disini untuknya, menemaninya, mengelus puncak kepalanya. Air mata pun semakin deras mengalir membasahi bahu sang ibu. Tanpa memperdulikan kedatangan Itachi membawa kotak obat. Mengabaikan luka menganga pada jarinya.

Karna saat ini ia hanya ingin meluapkan tangisnya pada sang ibu. Ibu dari suaminya.

Uchiha Mikoto, adalah istri dari Uchiha Fugaku. Serta ibu dari kakak beradik Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke. Pembawaan yang lemah lembut dan santun, membuatnya dikagumi oleh setiap orang yang dijumpainya. Wanita nomor satu di Keluarga Uchiha ini sangat menyayangi menantu keduanya ini. Wanita yang menyandang marga sama dengannya sedari lima bulan yang lalu. Menantu yang telah dianggap layaknya seorang Putri kandung.

Uchiha Itachi suami dari Uchiha Konan ini pun sangat menyayangi Hinata. Baginya, Hinata itu seperti adik perempuan idaman yang sedari dulu ia harapkan kehadirannya. Bukan berarti ia tak menyayangi Sasuke.  Tapi sungguh dulu ia dan sang Ayah mengharapkan kehadiran bayi perempuan mungil yang akan lebih mewarnai hari mereka. Tapi apa mau dikata. Tuhan yang menentukan, dan manusia hanya bisa menjalankan.

Hyuuga Hinata atau sekarang Uchiha Hinata.

Menantu kesayangan para Uchiha. Sosok yang selalu dibanggakan oleh keluarga Uchiha. Wanita yang dulunya adalah putri bungsu Hyuuga. Adik kesayangan Hyuuga Neji sang Prodigy Hyuuga. Untunglah saat ini Neji berada di London mengurusi cabang perusahaannya. Jika ia di Jepang dan mengetahui bahwa adik kesayangannya terluka, entah apa yang akan ia lakukan pada Sasuke.

Mengingat mereka, tanpa sadar air matanya mengalir melewati pipi pucatnya. Sungguh, jika saja ia berani mengatakan keadaan rumah tangganya yang sesungguhnya pada seluruh keluarganya. Maka sang suami lah yang akan mendapatkan imbasnya.

Tapi, tidak. Hatinya takkan sanggup menyaksikan sang suami disalahkan oleh keluarganya hanya karna kesalah fahaman yang ia sendiripun belum tahu penyebabnya.

Kepalanya seakan pecah memikirkan ini semua. Masalahnya, keluarganya, rumah tangganya, terutama Sasuke-kunnya. Kepalanya semakin terasa berputar-putar. Hingga akhirnya gelap lah yang terlihat.

Tapi sebelum ia kehilangan kesadarannya. Satu nama terucap dari bibirnya membuat hati sang Ibu  bagai diiris sembilu.

"Sasuke-kun" ..


Bersambung...

IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang