Desclaimer ¤ Masashi Kishimoto
Happy Reading.....
"Ayolah hime, sedikit saja"
"Tapi aku tidak lapar Sasuke-kun"
"Tapi dia lapar"
Yaahh siang itu diwarnai dengan pertengkaran antara Sasuke dan Hinata.
Sasuke sedikit geram pasalnya Sejak dari semalam Hinata tak menyentuh makanannya sedikit pun.
Itachi yang kebetulan melewati kamar adiknya pun ikut menghela nafas lelah. Ia tahu dengan baik bagaimana kondisi kesehatan Hinata dan Bayinya dari Mikoto.
"Hinata makanlah" sahutnya pelan ketika mendapati Sasuke sama sekali tidak berhasil membujuk Hinata.
Sedangkan Hinata yang mendengarnya pun menciut dan mulai meraih sendok yang di genggam Sasuke.
Sasuke sendiri yang melihatnya pun tercengang. Apa-apaan ini? Kenapa Itachi yang HANYA kakak iparnya saja dia dengarkan. Sedangkan dirinya sendiri sebagai suami justru diabaikan.
Apa jangan-jangan...
"Hentikan pemikiran bodohmu Otouto" Itachi menyeringai, ia tau dengan baik tabiat buruk adiknya yang kadang suka menelan mentah-mentah apa yang ada di depan mata. Kejeniusan yang dimilikinya hanya sebatas tentang Hinata dan kisah Percintaan mereka.
"Ck" mendengus pelan mendengar sahutan Itachi yang seolah-olah bisa membaca pikirannya.
"Sasuke-kun..." panggil Hinata lirih.
"Ya Hime. Ada apa?" Sahut Sasuke mengalihkan pandangannya dari Itachi.
"Mual" Hinata merasakan dorongan kuat dari lambungnya. Seperti ada sesuatu yang meminta dikeluarkan. Padahal semenjak semalam ia sama sekali belum makan apapun.
Itachi yang mendengarnya pun bergegas mengambil mangkuk besi yang memang disediakan oleh Mikoto dibawah ranjang Hinata. Takut-takut kalau kejadian seperti ini datang sewaktu-waktu.
Mengarahkan mangkuk tersebut dihadapan adik iparnya. Ia dapat melihat dengan jelas raut khawatir di wajah Sasuke. Seraya memijit pelan tengkuk Istrinya Sasuke tak berhenti menampakkan kekhawatirannya. Itachi pun tanpa rasa risih dengan sabar menunggui Hinata berhenti muntah yang ia yakin hanya berupa cairan asam yang ada di lambungnya. Ia khawatir sama seperti Sasuke.
"Ada apa ini?"
Mikoto yang baru saja 'menjenguk' tanaman kesayangannya heran melihat Itachi ada di kamar Putra bungsunya dengan Hinata yang terlihat kepayahan memuntahkan isi perutnya di atas ranjang.
Itachi dan Sasuke yang mendengar suara Mikoto pun mengalihkan pandangan mereka dari Hinata.
Bergegas Mikoto menghampiri sang menantu. "Astaga Hinata-chan? Kau baik-baik saja nak?" Mikoto mendekat pada Hinata dari sisi kiri karna sisi kanan sudah ditempati oleh Sasuke.
Hinata bahkan tak sanggup untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Mikoto.
"Hinata sama sekali tidak bisa makan bu, setiap kali ia makan pasti akan dimuntahkan kembali." Tutur Itachi Miris.
"Sebaiknya kita ke Rumah Sakit bu" kata Sasuke pelan. Ia tak tega melihat Istrinya terlihat kepayahan meski hanya untuk duduk diam diatas ranjang.
"Hh... tidak bu hh! Aku baik-hh baik saja" Hinata berusaha keras agar suaranya tidak bergetar.
"Hime.. kumohon kita harus ke Rumah Sakit!" Biarkan kali ini ia memohon dengan sangat kepada Hinata. Karna ia sendiri takut akan hal buruk yang mungkin akan menimpa Istri dan Anaknya.
"Iya Nak, turuti kata Suamimu,nee?" Mikoto pun ikut membujuk menantu kesayangannya ini agar mau di rujuk ke Rumah Sakit.
"Tidakhh bu, Hinata baik-baik saja"
Hinata pun tak mau kalah, ia bersikeras untuk tetap tinggal. Itachi dan Mikoto yang melihat betapa keras kepalanya Hinata pun hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Bukankah Sasuke-kun dan Itachi-Nii harus ke kantor? Pergilah... aku akan baik-baik saja di rumah bersama Ibu"
Hinata sendiri tau kondisinya semakin buruk, kalaupun ia tak bisa bertahan nantinya. Setidaknya, Anaknya harus tetap hidup.
Menemani Sasukenya, Suaminya, Ayah dari Anaknya. Mencegah kehancuran total dalam kehidupan Sasuke jika kelak ia pergi. Anaknya lah yang ia harapkan mampu membuat Sasuke tetap dalam kewarasannya jika ia sendiri tidak selamat.
Setelah perdebatan panjang antara Sasuke dan Hinata, Itachi dan Mikoto yang tahu maksud tersembunyi dari sikap Hinata pun mencoba membujuk Sasuke agar tetap pergi ke kantor. Dengan begitu Mikoto dan Hinata bisa pergi ke Dokter atau mereka akan mengundang seorang Dokter ke rumah jika kondisi Hinata tidak memungkinkan bepergian jauh.
Akhirnya Sasuke pun menyerah. Ia ada rapat penting pagi ini. Masa depan untuk Perusahaan yang susah payah dibangun oleh keluarganya.
Jika ia tidak menghadirinya. Ayahnya mungkin takkan marah jika tahu alasannya keabsenannya. Tapi ia yakin Ayahnya akan kecewa pada dirinya.
"Baiklah! Aku pergi. Jaga dirimu... Istirahatlah. Jangan kemana-mana. Kau faham?"
Tetap saja meski ia tahu akan terlambat ia tetap memberikan petuah panjang untuk Istri tercintanya. Lebih baik telat daripada tidak sama sekali, kan?
##
"Bagaimana, Dok?"
"Kita harus membawanya ke Rumah Sakit Nyonya. Kondisinya tidak memungkinkan untuk berada di rumah tanpa pengawasan Dokter. Apalagi tinggal menunggu hari hingga Bayinya lahir. Itu akan lebih beresiko."
Dokter Yamanaka menjelaskan secara rinci kondisi Hinata dan Bayinya.
"Berikan apapun, Dok. Agar saya tetap bertahan. Tinggal beberapa hari, kan? Saya sanggup menahannya Dok!" Hinata bersikeras.
Sedangkan Mikoto yang mendengarnya mulai rapuh ia tak sanggup melihat kondisi Hinata yang memburuk apalagi tanpa sepengetahuan Sasuke.
Apa yang akan di katakan Putra kecilnya jika saja dia tahu Ibu dan Istrinya menyembunyikan sesuatu sebesar ini darinya?
##
"Saya permisi Nyonya!" Dokter Yamanaka berpamitan setelah memastikan kondisi pasienmya membaik. Meski begitu ia tetap menganjurkan agar Hinata di rawat di Rumah Sakit.
Mikoto yang membalas bungkukan hormat yang dilayangkan Dokter Yamanaka padanya. Ketika akan menutup Pintu, ia mendapati Deidara berlari tergesa kearahnya.
"Hossh hossh..."
"Dei? Ada apa?"
"Itachi..."
"Mobil Itachi dan Sasuke terbakar di Jembatan Myoku sekitar 2km dari Kantor"
"A-apa?"
Bersambung...
Hallo guys lama tak berjumpa.. maaf yaa laaamaaa banget aku nerusin fict ini...
Oh iya kalau boleh tau, saat kalian membaca per chapter nya apakah ada kalimat yg terpotong atau terulang?
Kalau ada mohon kasih tau saya yaa .Soalnya aku baca lagi fict ini di 2 chap terakhir dan yaahh aku menemukan beberapa kalimat yg terskip trus juga berulang.
Jujur aja aku nggak tau gimana cara mengembalikannya biar normal... karna selama ini setelah nulis pasti aku pratinjau dulu baru Publish jadi kalau ada kayak gitu aku bingung harus gimana...
Maap yaah kalau pada kecewa karna cerita yg absurd, lama update, trus kata-kata nya malah ada yg terskip dll...
Gomeenasaii.. itu murni kelalaian author newbie ini ...

KAMU SEDANG MEMBACA
IF
FanfictionSerpihan kisah masa lalu. Asam, manis nya cinta kita. orang bilang "Tanpa adanya masa lalu, masa depan takkan terbentuk" . Lalu, masa depan seperti apa yang akan kita miliki? Sasuke-kun...