9. Believe it

1.8K 130 9
                                    

Terimakasih buat temen-temen yang udah sempetin baca yah. Thankz juga yang udah vote n comment.

Desclaimer © Masashi Kishimoto

##

"Siapa.. "

Pemikiran Naruto melayang pada kejadian sebelum ia datang ke rumah Hinata "T-tunggu... Sebelum aku ke Mansion Uchiha, didepan toko kue aku sempat bertemu dengan Shion!"

"Shion?" Itachi dan Neji saling memandang curiga.

Neji menarik kerah leher Naruto "Katakan dimana Gadis sial itu tinggal?" ucapnya marah.

"Aku akan tunjukkan!"

##

Waktu terus berjalan. Jam dinding menunjukkan pukul 04.00 pagi.

Cklek...

"Sasuke-kun!"

"Ibu?" seru Sasuke seraya menghapus pelan airmata yang membasahi pipinya.

Mikoto yang melihat Putranya begitu lemah pun merasa sangat sedih. Terlebih keadaan menantunya yang tak kunjung memperoleh kesadaran.

"Ibu... Ini hampir pagi, apa yang harus aku lakukan bu? Bagaimana jika... " Sasuke sungguh tak sanggup meneruskan kalimat pedihnya.

"Ssttt, tenanglah... Semua akan baik-baik saja"

Sejujurnya Mikoto sendiri takut akan keadaan Hinata. Semenjak pulang dari Rumah Sakit semalam ia bahkan tak bisa memejamkan mata barang sejenak. Alhasil ketika waktu masih menunjukkan pukul 03.30 pagi. Ia terpaksa membangunkan sopir pribadinya untuk mengantarkannya ke sini.

Fugaku yang melihat kerisau an istrinya pun tak dapat berkata banyak. Jadi ia membiarkan istrinya berlaku sesuka hati.

"Istirahatlah nak, ibu akan menjaga Hinata!" kata Mikoto lirih.

Mikoto tahu bahwa Sasuke sama sekali belum beristirahat semenjak semalam.

"Tidak bu, aku tidak membutuhkannya. Aku hanya ingin menjaga Hinata disini" kata Sasuke lirih.

Mikoto pun menghela nafas mendapati kekeraskepalaan Putra Bungsu nya.

"Dengar Sasuke! Ibu tidak ingin kau juga Sakit. Hinata tak akan suka ketika ia tersadar justru kau yang terbaring lemah."

"Hal sekecil ini takkan membuatku sakit bu"

"Haaahhh, ibu tidak tahu lagi harus bagaimana. Kalau kau tidak ingin istirahat setidaknya makanlah. Tadi ibu membeli makanan dikantin."

Memang, sebelum mendatangi IGD Mikoto memilih singgah dikantin untuk membeli makanan karna ia tahu Putranya takkan beranjak sesenti pun dari ranjang Istrinya.

"Aku tidak lapar bu"

"Sasuke kau ha-"

"Ennggghhh... " 

Sasuke dan Mikoto yang mendengarnya pun bergegas menghampiri ranjang Hinata. Lenguhan samar itu keluar dari bibir mungil pucat Istri dan Menantunya.

"Hinata... Hime? Kau mendengarku?"

"S-sa-suke-kun?" ucap Hinata lemah

"Hime... Syukurlah. Kau sadar! Ibu tolong panggilkan dokter!" seru Sasuke.

IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang