Desclaimer @ Masashi KishimotoFlashback on
"Sepertinya Naruto akan mengunjungi jalang itu!" Suara seseorang diseberang telephone membuat seringai licik mampir disudut bibirnya.
"Bagus! Bagaimana jika kita beri hadiah sebagai ucapan selamat atas kehamilannya?" sosok itupun semakin jelas menampakkan seriangiannya.
"Terserah padamu, setelah ini kumohon berhentilah menggangguku. Sudah cukup aku membuat mereka menderita. Kurasa apa yg dikatakan Namikaze itu benar. Bahwa Sasuke sangat Mencintai istrinya"
Seringai yang semula tampak jelas perlahan meluntur seiring kata-kata lawan bicara nya berdengung ditelephone.
"Kau tidak bisa lepas tangan begitu saja, bodoh!" umpatnya kesal.
"Aku mulai lelah dengan semua ini, aku akan meninggalkan Jepang!"
"Lakukan. Dan kau akan menyesal pernah berurusan denganku, Shion!"
"Tapi kak, dengar... "
Tuut tut tut..
Ia membanting kesal ponselnya kelantai, Shion benar-benar harus diberi pelajaran. Selama ini mereka bekerjasama untuk melenyapkan Hyuuga itu dan sekarang ia akan menyerah begitu saja. Ia benar-benar akan melenyapkan wanita itu nanti.
Sekarang ia harus memikirkan cara yang lebih jitu untuk melenyapkan Hyuuga itu.
Selama ini ia hanya memerintah dan Shion lah yang turun tangan. Ia hanya menunggu hasil. Dan terbukti, selama ini Shion berhasil mengelabui mereka semua. Dan kecintaan Shion pada Sasuke menjadikan permainan ini semakin menarik.
##
"Sasuke.. "
Pagi itu di Mansion Uchiha menikmati sarapan mereka dengan khidmat. Mereka terbiasa dengan tata krama klan yang tak berbicara saat makan. Namun kali ini berbeda. Itachi harus memperingatkan sesuatu pada Sasuke.
Pasalnya sang Adik hanya akan mengabaikan panggilannya ketika dalam keadaan biasa. Tapi jika seperti ini maka Sasuke takkan menghindar darinya.
"Hn"
Balasan cuek dari Sasuke mendapat hadiah cubitan kecil dilengannya dari Hinata. Ia menatap tak trima sang Istri.
"Setelah makan, ikutlah keruanganku ada-... "
"Ck, aku akan mengantarkan Hinata cek kandungan hari ini. Lain kali saja!"
Sasuke masih malas meladeni Itachi, bukan karna ia marah karna kejadian tempo hari. Tapi biasanya Itachi hanya akan membuatnya jauh dari sang Istri. Mengingat itu membuatnya kesal sendiri.
"Ehem! Ini meja makan. Bukan ruang Introgasi" Suara dingin nan datar keluar dari mulut Fugaku. Ia kesal sendiri karna untuk pertama kalinya Putra kebanggaannya mengabaikan tata krama dimeja makan hanya untuk mengajak sang Adik berbicara.
Semua yang ada disana pun seketika terdiam takkan ada yang berani berbicara ketika Fugaku mulai mengeluarkan taringnya.
##
"Ada apa?"
Sasuke datang dengan tampang suntuknya. Masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, pasalnya ia ingin segera ke Rumah Sakit untuk mengetahui perkembangan calon Anaknya.
"Shion tewas!"
"Hn, Sui sudah memberikan informasinya padaku dan-... "
"Tapi Sui tak tahu tentang bukti ini" Itachi pun melemparkan secarik kertas kusut keatas meja kerjanya. "Kertas itu ditemukan dalam genggaman mayat Shion!" Lanjut Itachi kemudian karna melihat tatapan bertanya yang dilayangkan Sasuke padanya.
Merasa ada info penting yang dilewatkan ia pun meraih kertas yang dilemparkan Itachi.
Sekilas membaca tulisan cantik yang ia prediksi tulisan tangan Shion. Yang hanya bertuliskan satu Nama. Nama yang ia yakini dalang dari semua kakacauan dan kegilaan dalam kehidupannya bersama sang Istri.
"Brengsek! Dimana dia sekarang? Aku akan langsung membunuhnya"
"Tidak Sasuke! Kita ikuti dulu permainannya,-"
"Kurasa otakmu perlu dicuci Itachi. Kau ingin membiarkan si Brengsek itu berkeliaran disini dan bisa kapan saja menyakiti Istri dan Anakku, ha?"
Sasuke geram mendengar perintah Itachi yang meminta nya agar tetap diam saja seolah tak tahu apapun sedangkan sebenarnya ia bahkan akan bisa dan mampu membunuhnya sekarang juga.
"Jika kau gegabah, bukan hanya Hinata, tapi kita semua akan mati" kata Itachi tenang "Kalau kau lupa dia punya koneksi luas diantara para Yakuza." lanjutnya kemudian.
"Terserah! Tapi aku ingin kau segera menghabisinya. Jika perlu bagikan daging tubuhnya untuk para Serigala di hutan." Sasuke pun akhirnya menyerah untuk mencekik leher si Pelaku sekarang juga.
"Aku pergi! "
##
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kondisi Ibu dan Bayi sangat sehat!" Dokter cantik bername tag Yamanaka Ino itu menjelaskan kondisi Hinata dan Bayinya seusai memeriksa keduanya.
"Apa jenis kelamin bayi kami dok?" Dokter Ino dan Hinata tersenyum lucu melihat tingkah Sasuke yang sangat antusias dengan perkembangan bayinya.
Namun dibalik senyum harunya, terdapat luka yang tak dapat dijelaskan dengan kata. Hinata tidak tahu dengan cara bagaimana menjelaskan pada Sasuke tentang kondisi bayi mereka. Jika Sasuke tahu, apa Sasuke akan setuju dengan keputusannya untuk melanjutkan kehamilan ini?
Hinata tau, Sasuke mencintainya sama besar dengan rasa Cintanya pada Sasuke. Inilah yang namanya timbal balik, dimana dia begitu mencintaimu dan kau pun merasakan hal yang sama.
Gomen, Sasuke.
"Baiklah! Kami permisi"
Seruan pamit Sasuke membuyarkan lamunan Hinata. Ia pun ikut berdiri pelan dibantu Sasuke dan mengucapkan banyak terimakasih pada Dokter Ino yang sudah mau membantunya merahasiakan ini semua.
BERSAMBUNG....
Halo guys? Apa kabar? Maaf lama nggak update tanpa pemberitahuan. Ini dikarenakan ada berita duka, Nenek tercintaku Meninggal tanggal 28 Oktober kemaren, dihari Sumpah pemuda.
Dan author bener-bener merasa sangat sangat sangat kehilangan.
Untuk semua Reader IF yang Muslim, author minta doanya yah? Semoga Nenekku diterima disisi Allah SWT. Amiiin ya Allah...
Al-Fatikhah...
Dan Maaf juga nggak bisa balas coment satu per satu.
Author benar-benar merasa kehilangan pegangan. Bayangin aja, kehidupan kita yang terbiasa bersama seseorang. Kemudian ia pergi jauh bahkan kita tak bisa melihatnya lagi..
Dan ya, seluruh keluarga ku begitu mencintai Nenekku. Beliau orang yang selalu ada sepanjang aku bisa mengingat.
Karna pada dasarnya, Sebesar apapun kami mencintaimu, Allah lebih menginginkanmu berada disisi-Nya. Kami yang belajar hidup darimu kini harus belajar hidup tanpamu. I love you so much Grandma..

KAMU SEDANG MEMBACA
IF
FanfictionSerpihan kisah masa lalu. Asam, manis nya cinta kita. orang bilang "Tanpa adanya masa lalu, masa depan takkan terbentuk" . Lalu, masa depan seperti apa yang akan kita miliki? Sasuke-kun...