Prolog

29.3K 476 8
                                    



***

"Tapi Abel gak cinta sama Bagas, Ma! Kenapa harus dipaksa menikah sama dia?!" Teriak Abel sambil menangis tersedu-sedu. Menikah di usia 19 tahun? No way! Menikah dengan sosok yang sangat dia benci? No fucking way! 

"Abel, mama sama papa kamu ini juga tadinya gaada perasaan cinta sama sekali. Kami baru kenal seminggu dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Mama gak mau kamu pacraan sama cowok berandalan yang namanya jono-jono itu!"

"Namanya Joni ma! dan dia bukan anak berandalan"

"Terserah! Mama sama Papa jauh lebih merestui kamu sama Bagas, daripada sama Joni! Kalau kamu sayang sama Mama dan Papa, lakuin hal ini."

"Menikah itu bukan permainan Ma. Abel juga masih mau kuliah."

"Kata orangtua Bagas, Bagas bersedia buat menjaga kamu dan memenuhi segala kebutuhan kamu. Toh dia udah kerja juga, kan."


***

"Apa?! Bayarin kehidupan dia?! Ibu, Ayah,Bagas aja baru mulai kerja dua tahun yang lalu, masa uang hasil kerja keras Bagas harus Bagas kasih ke orang lain??"

"Heh, orang lain gundulmu! Itu istrimu lo!" Kata Ayahnya memotong sambil mengingatkan.

"Bahkan Bagas kan belum bilang bersedia atau engga menikah sama musuh sendiri."

"Kamu mau Ayahmu yang udah tua ini sakit dan Ibumu juga? Walaupun kamu masih umur 24, tapi kami yakin kamu bisa mengayomi Abel, nang. Toh perusahaan kamu sukses besar walaupun baru dua tahun kamu pegang, partner kerja dimana-mana. Pasti kamu bisa menghidupi Abel" Sahut Ibunya.

Bagas mengacak-acak rambutnya frustasi. Bagaimana bisa dia menikahi seorang wanita yang sangat dia benci dan ancamannya adalah ortunya sendiri??

***

Gini amat sih hidup gue.
Ucap Bagas dan Abel bersamaan.

Nikah sama Musuh?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang