HOSHI : THE PERVERT

One

Siang itu hari tampak sangat cerah. Di keadaan kereta yang sangat padat akan penumpang, dan cuaca yang sangat panas semakin membuat gadis itu merasa jengkel. Tidak mengherankan, karena ini adalah hari libur. Sudah sewajarnya transportasi untuk mengakses ke pusat kota menjadi lebih padat.

Dan disanalah Leera yang kini merasa gelisah tak karuan. Wajahnya memerah dan amarahnya kini menggebu gebu. Bagaimana tidak? di keadaan kereta yang sangat padat seperti ini pasti ada saja orang yang mencuri curi kesempatan.

Memang Leera merasa ceroboh karena memakai jeans pendek yang memperlihatkan pahanya yang mulus itu, alhasil ada saja orang mesum yang tergoda untuk memegang megang bagian bawah tubuhnya, dengan kata lain bokongnya.

"sialan!" gumam Leera.

Sesekali Leera mencoba menepis tangan orang brengsek itu, tapi bukannya berhenti orang tersebut malah semakin menjadi jadi.

Ingin sekali rasanya gadis itu untuk mematahkan tangan orang yang berani menyentuh dirinya seperti itu. Tapi apa daya, Leera tidak bisa melakukan apa-apa dalam kondisi seperti ini.

Dilain sisi terdapat salah satu pria yang sedari tadi menyadari pelecehan tersebut. Awalnya dia tidak berminat untuk bertindak karena menurutnya ikut campur dalam urusan orang lain akan menyeretnya ke dalam masalah.

Tapi bukan Hoshi namanya kalau tidak geram melihat pemandangan seperti itu di depan matanya sendiri.

Hoshi pun mendekati pria mesum itu dan berbisik kepadanya, "Pergi dari sini atau gue bakal teriak."

Awalnya pria mesum itu hanya berbalik dan menatapnya, tapi hoshi membalasnya dengan tatapan tajam miliknya yang mengisyaratkan bahwa Hoshi sedang tidak main main akan ucapannya.

Akibatnya Hoshi berhasil membuat orang tersebut merasa tersudutkan dan memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya lalu beranjak pergi.

Hoshi membuang nafas lega, ia pikir masalah pun telah terselesaikan. Tanpa harus melibatkan dirinya dalam masalah. Tapi ternyata perhitungannya salah.

"TOLONGIN GUE... ADA ORANG MESUM!!!" teriak Leera sekeras kerasnya yang akhirnya berhasil membuat seluruh penumpang kereta memperhatikannya. Dan kini mata mereka tertuju kepada Hoshi yang masih berada tepat di belakang gadis itu.

Hoshi yang merasa dicap sebagai orang yang sedang tertangkap basah, hanya memasang wajah tak bersalah lalu telunjuknya mengarah pada mukanya, "Ha? gue?"

"YAK! LO ORANG MESUM! BERANI BERANINYA LO MEGANG MEGANG GUE?! HAH? " pekik Leera dengan sedikit teriak.

"Wut?! Lo nuduh gue? " balas Hoshi.

"EMANGNYA SIAPA LAGI ORANG MESUM YANG BERDIRI DI BELAKANG GUE SELAIN LO HAH?!" umpat Leera

"what the fuck-" Hoshi kehabisan kata-kata.

Memang dilihat dari sisi manapun Hoshi terlihat seperti tersangkanya. Pakaian yang serba hitam dengan menggunakan topi dan masker yang membuat dirinya terkesan mencurigakan, juga tempat berdirinya yang sekarang ini membuat Hoshi berada dalam posisi SKAK MAT!

Bagaimanapun pria itu menjelaskan dirinya tidak bersalah. Orang lain takkan ada yang percaya padanya. Karena itu hoshi lebih memilih untuk diam. Tatapan penumpang lain memandangnya dengan tatapan menghina, terutama para wanita mulai bergerak menjauhinya.

"Shit!" gumam Hoshi.

Hoshi sudah memprediksikan dirinya tidak akan keluar dalam keadaan selamat. Dan benar saja setelah itu beberapa penumpang pria memukulinya serta mencaci maki dirinya. Pukulan beberapa pria itu membuatnya terjatuh tak berdaya, wajah tampannya kini dihiasi oleh memar memar juga darah segar yang keluar dari bibirnya.

Situasi yang sempat memanas itu pun akhirnya dapat direlaikan oleh penjaga stasiun. Syukurlah mereka tidak sampai membuat Hoshi mendapatkan luka fatal. Tapi tetap saja dia mengalami rasa sakit yang seharusnya bukan ditujukan kepadanya.

Leera pergi dengan memasang wajah angkuh pada Hoshi sedangkan Hoshi menatap wajah gadis itu dengan tatapan kebencian.

TO BE CONTINUE

"Kedatanganmu seperti petir yang muncul di siang hari." -Kwon Hoshi