Twenty One

2.3K 236 40
                                    

Halo Netizen! Si Gue ngeliat keluh kesah kalian di chapter sebelumnya. Dan entah kenapa gue malah ngakak :v wkwkwk Dan kayaknya di chapter ini gue bakal diamuk masa lagi ( ͡° ͜ʖ ͡°) 

"Kalau gitu.... Gue saranin lo mundur, dan liat baik-baik cara gue buat dapetin Leera."

Kata-kata itu seakan-akan mendengung di kepala Hoshi. Ia tak pernah mengira Wonwoo akan mengucapkannya layaknya deklarasi perang.

Setelah menyampaikan isi kepalanya, Wonwoo lantas pergi meninggalkan temannya yang masih terdiam di tempat.

Wonwoo sudah menyatakan deklarasi perang, itu artinya Wonwoo akan membuat perhitungan jikalau Hoshi berani mendekati Leera. Dan menyadari akan hal tersebut, Hoshi semakin menyesal karena telah berani berbohong.

***

Bel sekolah pun berbunyi, memberitahu para murid bahwa pembelajaran telah selesai. Dan sudah saatnya agar mereka segera pulang.

Biasanya mereka berdua akan berbincang-bincang terlebih dahulu sebelum pulang. Namun hari ini pun Leera langsung beranjak dari bangkunya, segera pergi meninggalkan Hoshi yang masih duduk termenung seorang diri.

Mulutnya gatal ingin mengatakan segelintir kata yang mungkin bisa memutar kembali roda yang telah menyudutkannya.

Dengan tekad dan kemungkinan yang kecil, akhirnya Hoshi pun memberanikan diri, "Ra, hari ini lo mau pulang bareng, ga?" Tanya Hoshi sedikit canggung.

"Maaf, gue udah diajak pulang bareng sama Wonwoo tadi." Balasnya singkat padat dan jelas.

Membuat Hoshi membulatkan mulutnya disertai rasa nyeri di dadanya. "Wonwoo lagi wonwoo lagi." bisiknya kesal.

Tanpa basa basi yang berlanjut, Leera langsung melangkah pergi. Arah kakinya mendekat ke salah satu pria yang masih tengah sibuk mempersiapkan barang-barangnya untuk pulang.

"Won, ayo pulang!" ajak Leera sambil tersenyum cerah. Dan melihat senyumnya itu hati Hoshi semakin sakit dibuatnya.

"Kajja!" Seru Wonwoo seraya bangkit dari kursinya. Leera dan Wonwoo akhirnya jalan beriringan meninggalkan kelas.

Hoshi hanya bisa memandang kedua punggung yang membelakanginya itu, dengan tatapan pasrah dan tak berdaya.

***

Hari ini lagi-lagi Leera pulang bersama Wonwoo, membuat peluang semakin kecil bagi pria yang dikenal sipit itu.

Sebenarnya Leera tadi sempat berbohong. Ya, Ia bohong kalau Wonwoo sudah mengajaknya pulang bersama. Itu hanya alasan Leera supaya bisa menolak tawaran dari Hoshi.

Tentunya ia merasa tidak enak karena seringkali berbohong pada pria itu. Terutama hatinya, hatinya sangat bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya. Namun Leera tetap bersikukuh pada pemikirannya. Ia berfikir harus menjauhi Hoshi, agar Yuju tidak tersakiti.

Padahal jikalau dilihat dari manapun, lebih baik pulang bersama Hoshi dengan motor ninjanya. Tidak hanya cepat, juga tidak perlu menguras tenaga.

Lain jika pulang bersama Wonwoo. Wonwoo itu tidak memiliki SIM, sehingga pulang bersama pun mereka hanya berjalan kaki hingga halte depan sekolah.

"Leera." sahut Wonwoo yang membuat sang pemilik nama langsung beralih memandangnya.

"Apa?"

HOSHI : THE PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang