HOSHI : THE PERVERT

Twenty Eight

HOSHI POV

Setelah kejadian di rumah gue waktu itu, pertemanan gue dengan Wonwoo semakin hancur. Kami berdua bersikap kayak gak pernah kenal satu sama lain. Sejak itu pula Wonwoo gak pernah nge chat gue lagi maupun sekedar menyapa saat di sekolah sekalipun.

Sedangkan dengan Leera, gue jadi merasa menyimpan dosa besar yang sulit untuk dimaafkan.

Awalnya gue berpikir hal itu adalah hal yang biasa saat bertengkar dengan orang lain. Ego gua jadi tinggi dan ucapan kasar gue jadi gak terkendali. Tapi setelah Wonwoo angkat bicara, gue sadar, gue gak seharusnya bersikap gitu ke Leera.

Besoknya gue langsung masuk sekolah, dan gue sendiri gak menyangka kalau temen-temen yang lain  bakal menyambut gue dengan antusias.

Mereka langsung berkumpul di meja gue dan satu persatu melontarkan pertanyaannya. Capek sih tapi gue cukup senang, karena itu artinya mereka sangat perhatian sama gue.

Tapi di balik rasa senang itu gue melirik kursi sebelah. Dan nyatanya Leera gak ada disana.

***

"Dokyeom!"

"Oy?"

Gue mendaratkan pantat gue di kursi yang berada tepat di depan meja Dokyeom, kalau gak salah ini tempat duduknya Yuju? Entahlah gue gak inget.

"Hari ini dia gak masuk lagi, ya?" Tanya gue sambil sedikit mengambil cemilan yang ada di atas meja Dokyeom lalu mengunyahnya cepat.

"Dia siapa?" Tanya Dokyeom bingung akan pertanyaan gue.

"Leera maksudnya, udah hampir tiga hari dia gak masuk sekolah. Emang sekarang freeclass sih, dan besok juga udah bagi raport kenaikan kelas. Jadi gak perlu ke sekolah juga gaapa. Tapi kenapa gak dateng ke sekolah, ya? Padahal ada yang pengen gue omongin sama dia."

Dokyeom menggidikkan bahunya acuh. "Gak tau tuh? Kenapa gak lu kirim chat aja ke orangnya?"

"Gak mau gue, pengennya ngomong langsung." Gue menolak ide Dokyeom itu mentah-mentah.

"Yaudah mampir ke rumahnya aja bisa, kan? Secara rumah kalian kan sebelahan." Kepala gue langsung menggeleng cepat mendengar usulannya.

Usulan Dokyeom itu ada benernya, tapi gatau kenapa buat menginjakkan kaki gue di rumahnya aja, untuk sekarang gue beneran gak mau.

"Lo lagi ada masalah ya sama Leera?"

"Ya, semacam itu lah." Jawab gue dengan tersenyum kecut.

***
LEERA POV

Sekarang tepat jam delapan pagi, harusnya jam segini gue ada di sekolah. Gue tau sekarang gak bakalan belajar sih, kalaupun ke sekolah paling gue cuman maen UNO sama temen-temen, atau nongkrong di kantin nemenin si Yerin.

Kangen sama yang lain juga sih, pengen curhat bareng sama Yuju, merhatiin Dokyeom yang stand up comedy di depan kelas atau sekedar dengerin  Seungkwan ngegossip soal berita terpanas di sekolah.

Tapi semua keinginan itu harus gue urungkan, karena saat ini gue bener-bener gamau ngeliat wajah Hoshi. Jangankan ngeliat, ngedenger namanya aja cukup bikin gue naik darah seketika. Intinya gue lagi marah sama Hoshi.

Drrrtt... Drrrttt... Drrttt...

Handphone gue bergetar dan menunjukkan panggilan masuk dari pria bernama Wonwoo. Gue berpindah dari kursi ke atas kasur gue yang empuk. Menggeser tombol berwarna hijau di layar, lalu mendekatkan handphone ke daun telinga gue.