Twenty Three

2.1K 220 7
                                    

"Lo berubah, Ra. Gue kecewa sama lo."

Kata-kata yang keluar dari mulut Hoshi itu terus berdengung di telinga Leera. Layaknya suara yang terus berpantulan di dalam ruang kosong.

Ia sudah berusaha untuk melupakan ucapan yang menyakiti hatinya itu dengan berbagai cara. Dimulai dari berbicara sendiri hingga mendengarkan lagu lewat earphone dengan volume yang sangat keras. Tapi percuma, kata-kata itu tak bisa hilang dari kepalanya.

"LERRA! WOY HAN LEERA!!"

Suara teriakan seseorang yang memanggil namanya itu, sukses membuat sang pemilik nama tersadar dari lamunannya.

Leera menoleh ke belakang, dan didapatinya Yuju dan Yerin yang tengah berkacak pinggang.

"Serius deh, kenapa sih lo belakang ini sering ngelamun mulu, hah?!" Sungut Yerin memprotes kebiasaan Leera.

Memang belakangan ini Leera seringkali terlihat melamun. Sampai-sampai banyak orang di sebelahnya dicampakkan beberapa kali.

"Bener kata Mingyu, lo kesabet setan atau apa sih? Sampai dua orang teriak manggil lo aja, lo masih ga nyadar?" Lanjut Yuju ikut menghakimi Leera.

Leera terkekeh malu sambil meminta maaf kepada keduanya, "Hehe... Maaf maaf! Ermm... Tapi kenapa lo berdua masih di sini? Gue kira lo berdua udah pulang?" Tanya Leera heran.

"Ya, soalnya kita berdua lagi nungguin lo!"

"Hah? Nungguin gue? Kenapa?"

"Ada yang perlu kita omongin sama lo, Ra."

***

YUJU POV

Akhirnya gue, Leera dan Yerin sampai di tempat tujuan. Dan di sinilah kita, di cafe sebrang sekolah yang udah jadi tempat langganan gue sama Yerin.

Tak seperti biasanya, hari ini ada Leera yang ikut bersama kami. Awalnya gue kira dia bakal nolak, secara belakangan ini gue emang lagi gak deket sama Leera.

Tapi bertolak belakang dengan apa yang gue pikirkan, Leera ternyata dengan mudahnya setuju untuk ikut bersama kita.

"Lo mau pesen apa?" tanya gue yang khawatir ngeliat Leera yang tampak kebingungan.

"Ngikut lo aja deh."

"Oke."

Gue mengangkat tangan, memanggil pelayan wanita yang berbalutkan celemek berwarna coklat yang khas dengan tema cafe ini. Tak perlu memakan waktu lama, orang yang dipanggil pun datang menghampiri.

"Mba, kita pesen milkshake rasa stroberinya satu, sama es capuccino nya dua, ya!"

Dengan cepat ia menulis pesanan yang gue sebutkan. Setelah memastikan pesanannya benar, ia pun bergegas pergi.

"Disini tempat nongkrong gue sama yuju, gimana? Tempatnya enak kan?"  tanya Yerin dengan nada bangga.

Leera mengangguk dengan cepat, lalu matanya sibuk memandang dekorasi yang berada di sekitarnya. "Iya, bagus banget."

"Kalau lo suka, lain kali kita ajak lo ke sini lagi deh."

Berbeda dengan Yerin yang terus bercakap-cakap dengan Leera. Gue malah lagi berfikir keras tentang apa yang bakal gue omongin sama Leera.

HOSHI : THE PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang