SIX

2.9K 340 11
                                    

Hari pun silih bergganti, mereka menjalani aktivitas sekolah seperti biasa. Seolah olah ingin melupakan kejadian yang terjadi semalam. Leera dengan aktivitasnya bersama Yuju dan Yerin, begitu pula dengan Hoshi bersama kawan kawannya.

Malam itu ketika Hoshi membentak Leera, nampak hal yang jarang sekali terjadi. Yaitu Leera tidak ikut membalas caci makian yang dilontarkan oleh pria sipit tersebut. Leera hanya diam membeku di tempat, seperti seekor kucing yang tak berani membalas gonggongan dari sang anjing. Mungkin gadis itu terlalu takut untuk menghadapi Hoshi yang tengah marah tak terkendali.

Namun hal itu bukannya membuat Hoshi merasa iba, dirinya malah semakin berantusias untuk memonjokkan gadis tersebut. Hoshi sepertinya ingin mengerahkan semua dendamnya pada gadis malang itu.

Seperti yang terjadi sekarang ini. Kelas mereka sedang melaksanakan pelajaran olahraga yaitu badminton. Setiap siswa dipasangkan dengan lawannya untuk bertanding 1 lawan 1. Dan entah mengapa takdir selalu saja membuat mereka bersama. Salah satunya hasil dari undian ini. Yang membuat Hoshi dipasangkan untuk bertanding melawan Leera.

"Yo! Han Leera. Kayaknya nasib lu sial hari ini, karena lu harus melawan gue sang KWON FIRE!!!"

"Bacot lo! Masih berani ngomong dengan mata lo yang sipit itu hah?!"
Hoshi tertawa meremehkan, melihat Leera yang masih percaya diri untuk melawannya.

"Sst.. sst.." Yuju menepuk pundak Leera, kemudian mendekatkan mulutnya ke daun telinga temannya itu berencana membisikkan sesuatu "Ra, lo mesti hati-hati. Si Hoshi itu jago di semua bidang olahraga!"

"Aish... udah lo percaya aja sama gue. Gini gini juga gue tau ilmu dasar soal badminton kok."

"Yeeee.. lo mah ga percayaan. Kalah tau rasa lo!" Leera hanya mengangkat bahunya tak peduli.

🔆🔆🔆

Pertandingan pun dimulai dengan pukulan pertama yang di serahkan pada Hoshi. Leera berfikir ucapan Yuju itu hanya bualan semata. Tapi ternyata... pukulan pertama Hoshi dilakukan dengan smash yang kuat, sehingga Leera telat merespon untuk memberikan umpan balik.

"Yah.. ko malah bengong sih? Yang serius dong! Kalau gini terus nanti gue kegampangan buat menang."

"Diem lu petet! Siap siap aja lu buat kalah!" umpat Leera.

Hoshi kembali tersenyum mendengar ucapan Leera yang menantang. Leera berfikir bahwa pria itu hanya hoki, tak lebih. Gadis itu yakin dirinya pasti bisa melawan Hoshi yang sombong itu.

Tapi... Nyatanya...

Hoshi memang berbakat.

Pertandingan belum berlangsung lama, namun skor mereka sudah berbeda sangat jauh. ( 19 : 6 )  Hoshi mengungguli permainan, dan hanya membutuhkan 2 skor lagi untuk memenangkan pertandingan.

Leera berbungkuk memegang lututnya, keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. Menunjukkan kalau dirinya sudah sangat kelelahan. Sedangkan Hoshi, dia malah tertawa kegirangan.

Leera sudah salah besar menilai Hoshi. Sesuai ucapan Yuju, Hoshi bermain sangat baik layaknya pemain profesional. Level mereka sangat jauh, layaknya pemain pro dan newbie. Dan karena hal itulah Hoshi berhasil membuat Leera merasa dipermalukan.

"Yak! Lu kenapa? Cape? Katanya mau ngalahin gue." sahut Hoshi.

"Berisik....hhhh... diem.. lu.." ucap Leera terengah engah. Nafasnya masih belum cukup kuat. Dan dia merasa mudah lelah dari biasanya, mungkin karena Leera belum sempat sarapan pagi tadi, karena alarm sialan yang rusak tanpa sepengetahuannya. Dirinya berharap agar tidak terjadi hal hal buruk yang mungkin terjadi kalau dia terus memaksakan diri.

"Cukup istirahatnya? Atau lo mau mengakui kekalahan lo sekarang juga?"

Leera berdecak kesal. Dengan sekuat tenaga Leera bangkit dan membalas umpan yang dilemparkan Hoshi. Melihat Leera yang masih bersikeras untuk menang, membuat Hoshi kembali melakukan smash kerasnya yang berhasil membuat umpan terlempar sangat jauh.

Leera seakan akan tidak ingin kalah, ia pun berjalan mundur dengan tatapan yang masih mengarah ke atas sampai sampai terdengar suara teriakan Yerin, "LEERA! AWAS!"

DUG!

"Aawww...." Leera meringis kesakitan karena bagian belakang kepalanya membentur sesuatu yang keras.

"Eh? Eh! Sori sori... ga sengaja." ucap seorang lelaki yang bertubuh tinggi, dengan kedua giginya yang tajam bagaikan taring. Si ketua murid, Mingyu.

"Yak! Kim Mingyu! Makanya lo jadi orang jangan tinggi-tinggi! Kepala gue jadi kesikut kan akh..." pekik Leera yang masih mengusap-usap kepalanya. Tapi dilain sisi memang dialah yang salah. Karena terlalu fokus untuk mengalahkan Hoshi, dia sampai lupa kalau di belakangnya pun masih ada pertandingan lain yang masih berlangsung.

"Oy! buruan sini! Sekali lagi cetak skor gue udah menang nih!"

"Aish! Iya iya dasar bawel!"

Leera kembali melanjutkan permainan dan berusaha untuk tidak memperdulikan rasa sakit di kepalanya. Tapi.. ya.. memang nasib Leera sedang sial hari ini.

Pada akhir permainan Hoshi pun menang akibat pukulan Leera yang tidak bertenaga sehingga umpannya jatuh terhalangi net.

Dan sesuai perjanjian di awal pelajaran. Mereka yang kalah bersaing harus mengikuti perintah pemain yang menang. Leera kini merasa kalah telak melawan Hoshi dan mau tidak mau, dengan berat hati ia harus tunduk mengikuti perintah yang dilontarkan oleh Hoshi.

"Apa lo senyam senyum eoh?! Cepet perintahin gue sesuatu! biar hukuman gue cepet selesai." ucap Leera sambil berkacak pinggang.

"Hehehe... apa ya~?"

"Aish! Cepet buruan!"

"AHA! Oke gue dapet ide! Sekarang lo ke kantin beliin gue susu ultramilk, biskuat, sama roti sobek! Nih duitnya. Cepet pergi sana! Gamau tau 3 menit lu harus udah disini!"

"Dasar setan!" umpat Leera sambil segera berlari menuju kantin. Dan Hoshi? dia sedang duduk manis sambil tertawa bahagia akan kemenangannya.

🔆🔆🔆

"13 menit lebih 10 detik, waktu lo kelamaan nyet."

"Elah.. lebih 10 menit 10 detik doang. Lo tau tadi gue sempat kesasar karena lupa arah ke kantin?! Mana gue kesananya sambil lari lagi. Mana disananya ngantri lagi." oceh Leera berusaha membela diri.

Hoshi melihat semua pesanannya itu kini berada diatas meja. Semuanya sesuai dengan apa yang dimintanya, tapi bukannya menyantap makanannya, Hoshi malah menggeser makanannya itu kesebelah Leera. Kemudian nampak senyuman tulus terukir di wajahnya.

"Hm? Lah kenapa ke gue in?" tanya Leera kebingungan.

"Itu semua buat lo. Gue tau lo tadi kecapean gara gara lo belum sarapan kan?"

"Mwo?"

"Yaudah makan bareng temen temen lo sana, gue mau ke kantin, Bye."

......

"Kok... dia tau gue belum sarapan?"

TO BE CONTINUE



HOSHI : THE PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang