Vote kalau suka;)
/gak maksa ko/*
**
"Byul, jalan yuk?" Ajak Jaehyun saat gue tengah menunggu taksi didepan Sekolah.
Gue berpikir sejenak sebelum menjawab ajakan Jaehyun, "Mm-- Bang Suho lagi sakit. Jadi gak bisa."
"Oh yaud--"
"Yo wutsap gaes! Jalan kuy?!" Ujar Mark yang tiba-tiba berada di samping gue, membuat gue dan Jaehyun refleks terlonjak kaget.
"Yaelah biasa aja kali tuh mata, ntar jatuh aja nangis-nangis minta pasangin balik." Ucap Mark kepada gue yang memang tengah memicingkan mata kearah dia.
Anak tapir emang y.
"Gak, Bang Suho lagi sakit." Tolak gue dengan alasan yang sama seperti yang gue ucapkan kepada Jaehyun.
Mark mengetuk kepala gue pelan membuat gue mengumpati dia. "Yaelah kan ada Mama lo kali di rumah." Kata Mark.
Gue berpikir sebentar, sebenarnya gue sih ingin main, melepas penat dari ngurusin Bang Suho-- eh enggak deng, gue bercanda, hehe.
Tapi gak salah 'kan kalau gue main sama Jaehyun dan Mark? Hari ini doang ko.
Gue pun berkata "Yaudah ayo," yang langsung membuat mata Jaehyun dan Mark berbinar senang.
Kita pun berjalan kearah mobil Jaehyun yang ternyata sudah ia bawa keluar Sekolah.
Dear Abang, maapkeun Adek. Anggap aja Adek ini khilaf. Heheuu.
***
Hari udah mulai malam saat gue keluar dari mobil Jaehyun. Gue pun melambaikan tangan kearah Jaehyun dan Mark yang masih ada didalam-- well, Jaehyun bilang mau anter gue dulu, baru anter Mark. Hehe.
Setelahnya gue berjalan masuk rumah dan mendapati Mama sedang menonton tv.
"Byul pulang!" Seru gue riang.
Mama menengok "Tumben pulang jam segini, dari mana?"
Gue tertawa canggung, "Abis main sama Mark dan Jaehyun."
Entah cuma perasaan gue atau emang benar, ekspresi Mama selalu keliatan senang kalau gue bahas Jaehyun.
Entah.
"Coba ceritain ke Mama!" Pinta Mama yang langsung gue angguki.
Gue pun duduk disamping Mama dan mulai bercerita, "Tadi kita main ke festival Kota. Mark yang kasih usul."
"Terus?"
Gue tersipu. "Disana aku naik biang-lala. Mama tau kan kalau Mark phobia ketinggian? Jadi cuma aku dan Jaehyun deh, berdua.
"Terus kita masuk rumah hantu, dan ternyata Jaehyun takut, jadi disana Jaehyun megang tangan aku erat banget, sampai merah nih, liat." Terus gue sembari menunjukan bekas merah dari genggaman tangan Jaehyun.
Mama tersenyum menggoda. "Yang merah cuma tangan atau Pipi juga? Hayooo!"
Gue lagi-lagi tersipu. "Mama apaansih."
"He-he."
"Mama tau gak? Masa Mark muntah saat kita baru keluar dari rumah hantu, nyebelin banget 'kan?"
Mama tersenyum. "Mark itu kan penakut, jadi wajar."
"Tapi dia muntah kena jaket Jaehyun, jadi aku bawa pulang deh jaketnya buat aku cuci."
Mama mengangkat sebelah alisnya. "Oh ya? Jangan lupa pakai pewangi, sebotol kalau perlu!"
"Siap! He-he."
"Senang ninggalin Abangnya yang lagi sakit?" Ucap seseorang dibelakang gue. Suasana menjadi canggung, karna gue tau itu pasti--
Bang Suho.
****
Papay~

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang X Suho ✔
Fanfiction[ He is My Lovely Brother ] "Abisnya abang bingung mau digimanain ini uang abang yang cukup buat 17 turunan nanti." 2017, December Rain. Start : 9 June 2017 #95 in fanfiction [03-Sep-2017]