"Ternyata yang kayak gitu yang bikin lo berubah sama Adek lo sendiri, lucu sampai rasanya gue pengen nendang lo."
****
"Lo cerita apa sama Sehun?" tanya Bang Suho yang kini ada didepan gue yang lagi minum air dingin di dapur.
Seriously?
"Cerita apa emang?" tanya gue mencoba tenang.
Bang Suho menatap gue tajam. "Lo bilang yang enggak-enggak ya tentang Jin Gi?!"
"Bukannya enggak-enggak. Tapi iya-iya kali. Karna adek ngomong sesuai fakta, Bang."
Bang Suho mendecih. "Lo kalau gak suka hubungan gue sama Jin Gi gak usah gini dong, Byul! Lo kenapa hah? Cemburu? Karna rasa perhatian gue berkurang buat lo?!"
Gue tercekat. Apa iya gue cemburu?
"Gak! Adek gak cemburu. Adek cuma--"
"Cuma apa hah?!" bentak Bang Suho saat gue belum menyelesaikan kalimat gue.
Gue mengepalkan tangan kencang, karna gue rasa hal itu bisa mengurangi rasa emosi gue.
Namun tetap aja, emosi gue terlalu tinggi sehingga tangan gue melayang dan mendarat di pipi mulus Bang Suho dengan kencang.
"Gue gak suka Jin Gi! Karna apa? Karna dulu dia yang bikin gue sakit hati, Bang! Dia orang yang egois!"
Bang Suho menatap gue aneh. "Maksud lo apa?"
"Lo inget Taeyong?"
"Pacar lo, pacar pertama lo. Yang bikin lo gak mau jalin hubungan sama orang lain lagi, kan?"
Gue mengangguk, lalu tak sengaja air mata gue keluar. "Dia Abang Jin Gi! Tapi dia selingkuh dari gue, selingkuh sama adiknya sendiri, Bang! Jin Gi, sahabat gue!"
Bang Suho diam. Dia menatap gue kosong.
Entah karna apa. Tapi gue rasa perkataan gue berhasil membuat dia tertohok.
Karna dia tau, gimana hancurnya gue waktu itu. Hancur saat nerima kenyataan kalau pacar gue, cinta pertama gue, selingkuh dari gue dengan adiknya sendiri.
Dan dengan brengseknya Taeyong malah lebih milih Jin Gi saat gue bertanya dia 'mau jalin hubungan sama siapa'
Jin Gi pun sama, dia malah mandang gue rendah, dan menolak buat jalin hubungan sahabat lagi sama gue.
Mereka egois, jahat, gak tau diri, ARGH MEREKA MASA LALU GUE!!
"Dek?"
"Bang Mingyu?!"
Bang Mingyu ngangguk dan mamerin senyumnya kearah gue. Lalu dia nyamperin gue yang lagi duduk di balkon kamar gue.
"Abang duduk disini boleh?" perkataan Bang Mingyu berhasil membuat gue terkekeh pelan lalu mengangguk.
Tipikal Bang Mingyu, selalu minta izin dulu untuk semua hal.
"Abang kapan nyampe rumah? Bukannya masih sibuk kuliah?" tanya gue sambil memandang wajah Bang Mingyu dari samping.
Ganteng ya abang gue ini.
Walau kulitnya rada tan, tapi hal itu membuat dia keliatan manis. Dan bodohnya gue baru nyadarin hal itu.
Bang Mingyu noleh ke gue. "Abang disini karna permintaan Mama Papa yang nyuruh Abang temenin kamu selama mereka keluar Kota.
"Dan sebelum kamu pulang terus debat sama Suho, Abang udah ada disini. Abang pun denger semuanya. Maaf ya, Abang ga minta izin dulu."
"Haha, ngapain harus minta izin dulu sih, Bang? Lucu ish." gue tertawa mendengar perkataan Bang Mingyu.
Saat gue masih tertawa, tiba-tiba Bang Mingyu rengkuh gue ke dalam dekapannya membuat gue otomatis berhenti tertawa.
Gue udah lama gak pernah gini sama Bang Mingyu. Biasanya, sama Bang Su-- ah sudahlah.
"Abang peluk Adek?"
Bang Mingyu mengelus puncak kepala gue lalu berkata, "Kalau kamu lagi sedih dan gak ada teman curhat, cerita aja sama Abang. Abang bakal denger semua keluh kesal Adek. Abang janji."
Sudut bibir gue terangkat sedikit. "Iya, Abang."
"Satu lagi, jangan ketawa sambil nangis. Abang gak tega liatnya."
Gue nangis? Gue mencoba lepas dari pelukan Bang Mingyu lalu mengusap pelan kelopak mata gue yang ternyata emang basah. Dan air mata pun masih mengalir.
"Ish kenapa dilepas sih. Pelukan abang tuh limited edition. Cuma orang special aja yang bisa dapet pelukan, Abang." kata Bang Mingyu sambil kembali merengkuh gue.
Gue tertawa dan membalas pelukan Bang Mingyu.
Saat ini, rasanya pelukan penting banget buat gue. Apalagi pelukan Bang Mingyu.
Karna pelukan Bang Mingyu jauh lebih hangat, nyaman, dan bikin tenang dari pelukan siapapun-- termasuk Bang Suho.
Dan untuk sesaat, gue lupa tentang semua masalah dan beban gue. Karna saat ini gue merasakan sesuatu hal yang disebut rasa nyaman dan tenang.
*****
Maaf kalau rada aneh:'
Aku kasih tau ya, kalau aku liburan, aku ga bakal jarang update kok. Tapi kalau aku lagi ga liburan sih ya maklum aja, karna kehidupan aku diluar wattpad itu lebih penting, misal; sekolah, bantu orang tua, berimajinasi bias, liat abs bias. Itu lebih penting.
So, aku minta kita saling memaklumi dan menghargai ya.
DAN TOLONG BACA SETIAP AUTHOR's NOTE. TAPI KALAU GA MAU JUGA GAPAPA SIH, GA MAKSA.
Papay~
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang X Suho ✔
Fanfiction[ He is My Lovely Brother ] "Abisnya abang bingung mau digimanain ini uang abang yang cukup buat 17 turunan nanti." 2017, December Rain. Start : 9 June 2017 #95 in fanfiction [03-Sep-2017]