42. Finally

3.3K 354 57
                                    


Mata gue perlahan terbuka dan sontak tertutup kembali saat cahaya seakan menusuk mata gue.  Namun kembali gue buka mata gue perlahan hingga gue sadar, gue sedang terbaring di ranjang ruangan putih yang gak gue kenal.

Jemari gue perlahan tergerak.

   "Byul? Kamu sadar?!" pekikan seseorang membuat gue meringis pelan.

Gak lama kemudian gue dikelilingi oleh Mama, Papa, Bang Mingyu, dan Bang Suho yang menatap gue dengan mata berbinar.

   "Adek dimana?"

Bukannya menjawab pertanyaan gue. Tiba-tiba Mama memeluk gue dengan posisi beliau yang setengah berdiri. Pelan, gue mendengar isakan tangisnya.

Gue bingung dan masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi saat Dokter dan beberapa suster datang dan langsung mengecek keadaan gue.

   "Pak, bisa ikut saya ke ruangan saya?" pinta Dokter itu kepada Papa yang langsung diangguki Papa.

Setelah Papa menghilang dibalik pintu beserta dokter dan para suster, Mama kembali memeluk gue dan menangis.

Membuat gue bertanya, apa yang sebenarnya terjadi?

   "Ma, Adek kenapa?"

Pertanyaan gue membuat Mama perlahan berbisik ditelinga gue dengan nada lirih namun sarat akan kebahagiaan. "Makasih sayang karna udah bangun."

Gue mengerjap bingung. Bertepatan dengan itu, Bang Mingyu dan Bang Suho pergi keluar menyisakan gue dan Mama yang masih terisak dipelukan gue.

   "Ma, Adek kenapa sih?"

Mama perlahan melepaskan pelukannya dan mengambil duduk dikursi samping ranjang gue. Lalu Mama mengambil tangan kanan gue yang kemudian digenggam erat oleh Mama. Mama bertanya. "Kamu gak inget apa-apa?"

Gue menggeleng. Jujur, gue bahkan bingung kenapa gue bisa berbaring disini yang gue tau pasti ini di Rumah Sakit.

   "Hampir dua bulan yang lalu kamu kecelakaan. Dan kamu-- koma." ucap Mama lalu kembali terisak.

Gue teringat sebelum gue membuka mata, gue bermimpi tentang kecelakaan. Namun kemudian suatu ingatan satu-per-satu datang kembali, membuat gue ingat apa yang terjadi dua bulan lalu...

Bukan. Bukan kecelakaan dimimpi gue yang berhasil membangunkan gue dari koma.

Melainkan. Kecelakaan gue saat gue dan Jaehyun bertengkar hebat sehingga gue mengendarai mobil sendiri ditengah malam dengan kecepatan diatas rata-rata.

Aneh.

Jadi, kecelakaan tentang gue yang tertabrak saat menyebrang jalan dan semua hal yang terjadi antara gue-Bang Suho-Jin Gi cuma mimpi gue saat koma?

Pegerakan Mama yang tiba-tiba melepaskan genggaman tangannya dan beranjak keluar kamar membuat gue tersadar dari semua spekulasi dan pikiran gue.

Gak lama kemudian, Bang Suho masuk kamar dan duduk dikursi yang tadi Mama duduki.

Gue menatap Bang Suho dalam. "Bang?"

Bang Suho berdehem canggung. "Ada yang sakit?"

Gue menggeleng.

Sadar bahwa mimpi selama koma gue terlalu indah membuat gue tiba-tiba meneteskan air mata.

Bang Suho langsung gelagapan dan bertanya. "Kenapa? Ada yang sakit? Sebelah mana?"

Gue menggeleng masih dengan air mata yang masih mengalir. "Bang.."

   "I-iy-ya kenapa?"

   "Selama koma, gue mimpi."

Bang Suho mengernyit. "Mimpi apa?"

   "Lo. Lo perhatian banget sama gue, sayang sama gue, dan ngejaga gue dengan penuh kasih sayang. Berbeda sama kenyataannya, Bang."

Lalu gue meneruskan dalam hati. Iya, mimpi gue indah banget karna disana lo itu perhatian sama gue Bang. Suka bercanda sama gue. Berbeda sama aslinya lo. Yang juteknya setengah mampus sama gue.

   "Gue ga ngerti."

Gue menggeleng. "Boleh gue minta lo genggam? Karna jujur, gue lebih suka sama keadaan gue saat koma. Gue lebih suka lo di mimpi. Bukan yang aslinya nanya ke gue aja bisa diitung jari.

   "Jujur, gue bersyukur koma. Karna seenggaknya gue bisa rasain kasih sayang lo. Kasih sayang dari lo yang selama ini gue impi-impikan."

Bang Suho cuma diem dan menggenggam tangan gue dengan mata sendu.

Bang Suho. Abang kedua gue. Yang jutek dan cueknya melebihi siapapun itu membuat gue senang saat dia menggenggam tangan gue.

Ya, Bang Suho aslinya gak pernah bercanda sama gue, nanya ke gue seadanya. Berbeda sama Bang Mingyu yang perhatiannya gak bisa di ragukan lagi.

Tuhan, terimakasih. Setidaknya dibalik koma gue selama 2 bulan, gue bisa rasain kasih sayang Bang Suho buat gue.

End

__________

Hore ending! Hehe.

Aku mau ucapin terimakasih banyak buat, para readers yang setia baca cerita ini walau aku suka ngaret update. Hehe.

Makasih banyak, makasih, hatur nuhun, gomawo, thanks, thank you^▁^

Makasih atas dukungan dan semangat yang kalian kasih. Maaf aku suka ngaret dan mungkin bikin kalian kecewa.

Semoga kalian gak kecewa sama cerita ini, aku harap^_^

Papay~

P.s : maaf gajelas, gak nge-feel, dll. Tapi aku udah berusaha:)



Abang X Suho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang