Suho's POVMungkin banyak orang yang bilang gue itu termasuk orang yang songong. Tapi sebenarnya... ya emang bener sih, hehe.
Dari dulu gue masuk teka, selalu aja ada orang yang bakal manggil gue si songong. Untung bukan si bagong.
Kwkw.
Dan sekarang, adik gue-- Kim Ha Byul pun manggil gue 'Abang songong'
Laknat emang.
Tapi Byul selalu ketawa kayak orang gila kalau udah manggil gue songong. Gila kali ya-- EH ENGGAK! BYUL GA GILA! DIA ADEK GUE YANG TERCANTIK, HEHE.
"Bang, menurut Abang ini bagus ga?" tanya Byul sembari menunjukan sebuah gaun selutut berwarna biru.
Gue menggeleng, "Gak,"
Byul mendengus, lalu ia kembali menunjukan sebuah gaun kepada gue, namun kini berwarna hitam. "Kalau yang ini gimana?"
Lagi-lagi, gue menggeleng. "Gak,"
Byul mendesis. "Ih gak terus dari tadi, terus yang mana dong yang harus Byul pake?! Bentar lagi Jaeh jemput Byul, Abanggggg."
"Gaun kamu jelek semua, ntar kapan-kapan Abang ajak kamu ke Paris, kita belanja disana. Dan baju-baju kamu yang sekarang-- dibuang."
Byul menatap gue datar. "Si Songong mulai berulah."
Gue melotot. "Abang gak songong, tapi ganteng kaya Zayn Malik."
"Zayn ndasmu," umpat Byul pelan. Gue mengernyit, "Apa? Zayn apa?"
Byul menggeleng. "Gak,"
"Hm, sini deh Abang pilihin gaunnya. Minggir kamu, biar Abang geledah tuh lemari."
Byul memutar bola matanya tapi tetep minggir-- memberi gue akses buat ngobrak-abrik lemarinya.
Saat gue sibuk mencari gaun, suara ponsel berbunyi.
Bukan punya gue, karna ponsel gue belum nyampe rumah. Yaa, gue beli di luar negri, hehe.
"Dek, HP kamu itu." ucap gue. Byul lalu mengambil ponselnya yang tergeletak diatas tempat tidur kemudian menjauh sambil berbicara dengan seseorang disebrang telpon.
Jaehyun pasti.
Lalu gue kembali sibuk mencari gaun yang pas untuk Adik kesayangan gue.
***
Jaehyun's POV
Hari udah mulai malam saat gue menginjakkan kaki dirumah Byul.
Byul berdiri dihadapan gue dengan mengenakan gaun selutut berwarna pastel. Byul menatap gue khawatir. "Aku jelek ya?"
Gue tersenyum lembut. Kapan Byul jelek? Mau muka Byul yang baru bangun tidur atau lagi nahan boker aja menurut gue ngalahin kecantikannya Cleopathra. "Gak sayang, kamu cantik."
Byul berdecak, "Ih bohong terus, sebel."
Tipikal Cewek, kalau dibilang cantik, malah dikira bohong.
Huh, untung gue sayang Byul. Kalau Cewek lain mah, udah gue gatak kali. G.
"Mau bagaimana pun kamu-- kamu tetap yang paling cantik setelah Mama aku." ucap gue sembari menggenggam tangan Byul.
Byul menahan senyumnya, gue tau. "Makasih. Tapi emang ya, Tante Jennie itu cantik banget, kaya barbie."
"Anaknya aja ganteng gini." kata gue yang langsung mendapatkan hadiah jitakan dikepala oleh Byul.
Gue meringis. "Lah kan aku emang ganteng, kamu yang bilang kemarin."
Byul mendecih, "Kapan aku bilang, gaada tuh."
Gue menghela nafas pelan. "Iyaiya, gaada. Udah yuk kita pamit ke Bang Suho, nanti telat lagi ke promnya."
Byul mengangguk. "Okei."
Ya, Kim Ha Byul. Gue jatuh cinta sampai kadang berasa gila karna dia. Walau dia itu kadang jutek, lemot, nyebelin-- tapi dia segalanya setelah Mama, dia pusat perhatian gue. Ketenangan gue.
Dan bakal selalu gue jaga, sampai kita menua nanti.
*****
Hai-hai-hai, ketemu lagi sama Dara! Woho!!!
Akhirnya, selesai.
Gimana menurut kalian? Apa keluh kesal kalian tentang work ini-- atau aku? Kwkwk.
Tadinya aku sempet kepikiran pengen ubah cerita Abang dari konflik sampai ending, tapi pada setuju ga ya? Eh lagian juga, aku orangnya moodyan, jadi tergantung mood aku aja nanti bakal gimana, hhe.
Maaf buat kalian nunggu lama,
All the Love, Dara.
Papay~
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang X Suho ✔
Fanfiction[ He is My Lovely Brother ] "Abisnya abang bingung mau digimanain ini uang abang yang cukup buat 17 turunan nanti." 2017, December Rain. Start : 9 June 2017 #95 in fanfiction [03-Sep-2017]