29.

6.6K 683 21
                                    


"Byul, ada Jaehyun dibawah."

"Iya, Ma." Jawab gue lalu mengambil tas kecil gue diatas ranjang.

Gue pun langsung turun ke bawah dan menemukan Jaehyun lagi duduk manis di ruang keluarga. Dia lagi ngobrol sama Papa dan Mama.

Curiga gue tjoy -author.

:))

"Jaeh," Panggil gue yang langsung membuat Jaehyun noleh serempak sama Papa dan Mama.

Dia senyum. Dan sumpah manis banget, sampai bikin kaki gue lemes rasanya. Apalagi lesung pipinya itu, bikin gue pengen nusuk pake garpu aja rasanya, hh.

"Byul, udah siap?" Tanya Jaehyun sambil berdiri dan natap gue.

Lemes gue bray di tatap gitu sama cogan:(

"Udah."

Lalu gue dan Jaehyun pun berpamitan sama Mama dan Papa. Dan setelah itu saat kita baru aja mau keluar dari rumah, gue mendengar langkah kaki yang mendekat.

Gak lama bahu gue pun di tepuk pelan membuat gue menoleh dan mendapati Bang Suho  berdiri didepan gue sembari menatap gue datar.

"Kenapa, Bang?" Tanya Jaehyun.

Bang Suho mendelik. "Bang-Abang, lo kira gue Abang bakso apa!"

"Leh ugha tuh Bang, jadi tukang bakso. 'Bakso Bento' widih!" Sambung Papa.

Bang Suho menghela nafas. Lalu dia tiba-tiba menyodorkan gue sebuah kartu--












--black card.

"Buat apa, Abang?" Tanya gue gak mengerti.

Bang Suho senyum. "Ini kalau kamu mau jajan atau beli apa gitu. Siapa tau Jaehyun gak mau ngeluarin uang."

"Hah?"

"Kata adek Jaehyun-- Jaehyun itu pelit." Jelad Bang Suho membuat gue mengernyit aneh.

Jaehyun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Si Chenle itu emang jago ngibul Bang. Uang SPP aja di lipet sama dia buat main ps di perempatan. Padahal udah Jaehyun kasih uang buat main ps dia, masih aja nge-lipet."

"Chenle yang suara ketawanya emas itu? Adik kamu?" Tanya Mama.

Jaehyun mengangguk. "Iya, Tante. Suka sedih Jaeh kalau inget punya adik yang jago nyelip itu."

"Udah berisik lo." Potong Bang Suho.
"Nih dek, jaga-jaga. Oh iya, telpon Abang kalau ada apa-apa, 24 jam siap siaga."

Gue cuma tersenyum kikuk lalu dengan malas menjawab omongan Bang Suho dengan kata "Iya, Abang."

***

"Mau ke mana Byul?"

"Terserah, Jaeh."

Gak lama pun Jaehyun memberhentikan mobilnya di parkiran sebuah restoran bintang lima yang membuat gue sontak langsung menatap Jaehyun. "Jaeh?"

"Hm?"

"Lo ngajak gue makan di restoran Abang gue sendiri?" Tanya gue dengan sebelah alis terangkat.

Jaehyun langsung menatap gue kaget. "Ini restoran Bang Suho? Wah, gue baru tau."

"Hm, dan kita mau makan disini?" Tanya gue sekali lagi.

"Kenapa emang?"

Gue menghela nafas, "Biasanya setiap malam minggu gue sama Bang Suho makan disini."

"Terus?"

"Tapi malam ini gue ke sini bukan sama Bang Suho, tapi sama lo. Dan.." Gue kehilangan kata-kata gue.

"Dan apa, Byul? Lo gak suka kalau gue ajak lo--" Sebelum Jaehyun menyelesaikan kalimatnya, gue memotong. "Gak! Bukan gitu. Cuma jadi beda aja gitu."

Jaehyun manggut-manggut lalu tiba-tiba keluar dari mobil dan berjalan memutar dan membukakan pintu buat gue.

Gue menatap Jaehyun meminta penjelasan.

Jaehyun senyum. Harus berapa kali sih gue bilang kalau senyum Jaehyun itu manisnya melebihi kadar gula sekilo?

"Gue sama Bang Suho beda. Dan gue pun mau bawa sesuatu hal yang berbeda buat lo." Jelas Jaehyun membuat gue mengernyit.

"Hah?"

"Kita kesini bukan untuk makan. Ayo." Jaehyun pun menarik lengan gue dan membawa gue berjalan beriringan disampingnya.

****

Hayo Jaehyun bawa Byul kemanaa? Hehe.

Tunggu di part selanjutnya ya! See u soon, bby. ;)

Abang X Suho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang