"Pagi Olive."
Olive melihat cengiran lebar Abhinaya ketika wanita itu baru saja menginjakkan kakinya diparkiran Oceanic pagi itu. Sambil menyipitkan matanya Olive memandangi sekilas penampilan Abhinaya dari atas kepala sampai kaki.
Lelaki itu terlihat santai memakai kaos pas body warna abu-abu muda lengan panjang dengan jins biru terang serta sepatu kets warna hitam.
"Ngapain kamu disini?" tanya Olive ketus.
"Nungguin kamu." jawabnya singkat masih dengan senyum lebar yang menyilaukan.
Olive mendengus dan menyibakkan poni panjangnya kesamping. Wanita itu lalu menyedekapkan tangannya dan memandang Abi dengan wajah bosan.
"Ada perlu apa?"
Abi kembali nyengir dan berjalan mendekati Olive yang masih bersedekap dengan wajah tidak bersahabat.
"Sebenernya sih gak ada perlu apa-apa." kata Abi cengengesan sambil berdiri menjulang didepan Olivia.
"Terus? Ngapain masih disini?" kata Olive lagi sambil mencoba bersabar menghadapi tingkah Abi yang mengancam akan merusak moodnya pagi-pagi.
"Emang aku gak boleh kesini?" kata Abi bertanya dengan ceria. "Aku kan kerja disini."
"Kalau-kalau kamu lupa." kata Olive setelah mendesah. "Jam kerja kamu itu dari jam 7 malam sampe 12 malem."
Olive lalu melirik jam tangannya. "Dan sekarang ini masih jam 10 pagi. Artinya masih 9 jam lagi sebelum kamu dibutuhkan disini. Jadi, sebaiknya kamu pulang."
Setelah mengatakan itu Olive langsung pergi meninggalkan Abi yang masih tertawa ceria. Tetapi lelaki jangkung itu jelas tidak ingin cepat-cepat melepaskan Olive, karena sekarang Abi mengejar Olive yang sangat terlihat tidak ingin dekat-dekat dengannya.
"Eh, tungguin Liv." kata Abhinaya sambil menyejajarkan langkah dengan Olive. "Buru-buru amat."
"Saya sibuk. Banyak yang mau saya kerjain."
"Tapi Oceanic baru aja buka. Sibuk ngapain sih?" Abi masih terus mengikuti Olive dengan wajah ceria yang menjengkelkan. "Mau aku bantuin?"
Olive menghentikan langkah dan memandang Abhinaya dengan wajah datar tanpa ekspresi sedikit pun. "Makasih atas tawarannya. Tapi saya gak butuh bantuan kamu."
Olive kembali melanjutkan langkahnya tanpa menunggu jawaban Abi. Gak penting juga. Yang ada jawaban itu kingkong malah akan merusak moodnya pagi ini.
Dan sepertinya usaha Olive untuk mengusir Abhinaya tidak terlalu berhasil. Karena lelaki itu masih mengikutinya, dan malah dengan sigap membukakan pintu depan untuk Olivia.
Olivia melihat beberapa karyawannya tengah membersihkan ruangan Oceanic sambil berceloteh. Dan celotehan mereka langsung berhenti ketika melihat Olivia datang dengan wajah kesal serta Abinaya yang sumringah sambil menahan pintu depan Oceanic untuknya.
Jelas saja pemandangan itu membuat beberapa karyawan Oceanic bengong.
Itu vocalis baru kok dateng barengan sama mbak Olive ?
Waah.. Berani bener itu anak baru deket-deket mbak Olive?
Apalagi mbak Olive jelas-jelas ngeluarin alarm bahaya gitu..Belum tau kali ya kalo kanjeng nyai ratu ngamuk.. Bisa jadi sate dia..
Alamat bakal parah banget mood nyai ratu pagi ini..Cari mati ini anak..
"Kamu mau ngapain ngikutin saya terus?" Olive menjaga nada suaranya setenang mungkin meskipun hatinya sudah jengah karena Abhinaya masih berniat mengekorinya kelantai dua. Wanita itu kini berhenti didasar tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love For Another Cinderella
RomanceJika seorang wanita single, dewasa, sedang mencari pasangan dan bahagia__ Bertemu dengan pria single, dewasa, juga sedang mencari pasangan dan bebas, Lalu mereka saling tertarik dan membuka diri, Maka dapat dipastikan cinta semanis dan sehangat coke...