Dari awal Olive sudah tau bahwa hubungannya dengan Abhinaya tidak akan berhasil. Bahkan wanita itu pernah meramalkan persentase keberhasilan hubungan mereka adalah kurang dari 10%. Olive sudah yakin akan begini nasib percintaannya.
Olivia hanya tidak menyangka bakal sesakit ini hasilnya.
Wanita itu menangis semalaman. Benar-benar semalaman. Yang artinya dari tepat pukul 12 malam sampai pagi ini, jam 5 subuh.
Matanya terus mengucurkan air mata dan bibirnya terus mendaraskan nama Abhinaya seperti orang gila.Potongan wajah dan cerita seperti tidak hentinya memutar ulang dan memberikan rasa sakit dan peyesalan yang dalam. Olive tau tubuhnya butuh tidur dan istirahat, jiwa dan mentalnya juga sama lelahnya. Tapi tetap saja Olive tidak bisa berhenti.
Kenapa patah hati harus sesakit ini ?
Gue kan juga pernah patah hati sebelumnya__
Kenapa hati gue tetep gak kebal juga sih ?!
Biadab bener hidup gue !!Tok, tok, tok...
"Mbak__"
Olivia meraung ketika Aira melongok dari balik pintu kamarnya. Gadis itu langsung menghampiri kakaknya dan memberikan pelukan yang sangat disukuri oleh Olivia. Rasanya hati dan raganya sudah sangat lelah, tapi Olive tidak tau caranya berhenti.
"Abhinaya mutusin mbak, Ra_"
Aira mengetatkan pelukannya dan menyandarkan kepalanya ke kepala Olive, namun gadis itu tidak memberikan kata-kata apapun.
"Mbak yang salah." Olive kembali merintih dalam tangisnya. "Mbak yang buat hubungan kami gak berhasil."
"Ra__" Olive kembali berkata walau tersendat. "Mbak cinta sama dia. Mbak harus gimana?"
Dimata Olive kembali terhampar hari-harinya kedepan tanpa Abhinaya.
Tanpa keusilannya, tanpa kasih sayangnya, tanpa perhatiannya, tanpa chat gak pentingnya, tanpa telpon gak jelasnya__
Dan Olive merasa sangat menyedihkan dan ketakutan."Mbak harus gimana ?" Kembali Olive merintih sambil menangis.
Ketika Aira masih diam Olive kembali meracau. "Gimana caranya buat Abhinaya balik sama mbak, Ra ?"
Aira mengelus rambut kakaknya dan meringis melihat keadaan Olive yang memperihatinkan. Mata bengkak, wajah bengkak, bibir merah penuh bekas gigitan, dan rambut acak-acakan.
"Ra__ bantu mbak, Ra." katanya memelas dengan air mata meleleh.
"Mbak harus move on." Aira menyahut dengan lembut. "Lupain Abhinaya."
Olivia memandang Aira nanar, seolah adiknya itu memberikan jawaban menggunakan bahasa asing yang tidak dimengeri Olivia. "Mbak gak bisa."
Aira tersenyum dan menghapus air mata mbaknya. "Mbak bisa. Sekarang masalahnya mbak mau atau enggak, itu aja."
"Mbak gak tau gimana caranya_"Olivia berusaha menjelaskan.
"Kamu gak liat mbak sekarang kayak apa, Ra ?" Olive berkata dengan hati bergejolak, wanita itu benar-benar tidak mengantisipasi jawaban kalem Aira.
"Aku liat." kata Aira lagi, meringis. "Mbak parah banget."
Entah mengapa, reaksi Aira ini benar-benar diluar kebiasaan. Dan itu membuat Olive bingung. Sebelum Olive sempat memikirkan keanehan tingkah laku Aira, adiknya sudah melanjutkan_
"Orang yang bisa ngasih kebahagiaan dan warna dalam hidup mbak gak cuma Abi." kata gadis itu. "Ada banyak. Mbak aja yang gak pernah mau buka diri."
"Yang harus mbak inget_" Aira melanjutkan. "Gak peduli sesakit apa pun hati mbak, sehancur apapun hidup mbak. Besok matahari tetap terbit. Mau gak mau mbak tetep harus jalan dan melewati hari. Pilihannya cuma dua mbak__"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love For Another Cinderella
RomanceJika seorang wanita single, dewasa, sedang mencari pasangan dan bahagia__ Bertemu dengan pria single, dewasa, juga sedang mencari pasangan dan bebas, Lalu mereka saling tertarik dan membuka diri, Maka dapat dipastikan cinta semanis dan sehangat coke...