Bab XXV : Konflik Pertama

948 89 2
                                    

"Kamu gak suka makanannya?"

Olive berkata setelah menghentikan kunyahan dan menelan, lalu memandang lelaki yang tengah duduk didepannya.

"Suka," Abhinaya menyendok makanan didepannya sambil tersenyum.

Dengan anggun, wanita itu mengambil tisu dan mengelap bibirnya.
"Kalo kamu lagi gak pengen spaghetti, pesan yang lain aja."

"Aku suka kok." sahut Abi lagi. Dengan manis Abi memasukkan sesendok penuh mie itu kemulutnya.

"Enak." komentarnya.

Olive melipat tangannya di meja dan memandang Abi datar.

"Kenapa?" Abhinaya bertanya setelah beberapa menit membiarkan Olive memelototinya makan tanpa selera.

"Kamu yang kenapa?"

Abhinaya tersenyum mendengar Olive menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan.

"Lagi banyak pikiran aja." katanya singkat sambil menyeruput es jeruknya.

Olive lalu mengubah posisinya dari melipat tangan di meja menjadi bersedekap dan menyandarkan tubuhnya dipunggung kursi, masih mengamati Abi.

"Oh, jadi kamu ngira aku ini dukun yang bisa tau apa yang ada diotak kamu itu kalo kamu gak bilang?"

Abhinaya terkekeh kecil mendengar keketusan Olive. Lelaki itu lalu memandang sekeliling restoran yang dipilih Olive untuk acara makan siang mereka.

"Aku gak apa-apa, Olive." kata Abi menenangkan, tangannya terulur kepada Olive menunggu wanita itu membalas untuk menggenggam tangannya. "Jangan khawatir ya."

Olive menyipitkan mata memandang tingkah Abhinaya. Lelaki itu hanya tersenyum kecut ketika Olive terlihat tidak berniat membalas uluran tangannya.
Setelah dengan enggan menarik kembali tangannya Abhinaya memilih lebih banyak diam, dan hanya merespon seadanya ketika Olive bertanya.

Olive sudah terbiasa dengan kecerewetan dan keusilan lelaki ini, biasanya Abhinaya selalu punya stok kata-kata untuk dilontarkan, segudang gombalan yang sering membuat Olive malu dan merona ataupun sanggahan-sanggahan lucu yang malah kadang menjengkelkan. Lalu, melihat Abhinaya tidak banyak bicara hari ini rasanya sangat mengusik. Olive jadi merasa seperti ada yang salah.

Olive memperhatikan Abhinaya hanya mengaduk-aduk spaghetti pesanannya tanpa niat untuk makan. Lelaki itu juga terlihat gelisah, matanya sibuk mengamati sekeliling restoran, seolah ada seseorang yang dicarinya.

"Kamu kenapa?" Olive kembali bersuara.

Abhinaya tersenyum, meski kaku. "Aku gak papa, sayang."

"Ck__" Olivia jelas-jelas kesal dan tidak ada yang bisa Abhinaya lakukan kecuali balik memandang wanita itu dengan tampang minta maaf.

"Maaf ya__" kata Abi lirih.

"Aku gak suka ya kamu kayak gini." potong Olive mulai emosi.

Olive capek, benar-benar capek. Dan Olive hanya ingin menghabiskan sedikit saja waktu tenang tanpa mulut-mulut nyinyir yang menyerangnya.
Olivia bukannya tidak tau resiko memacari Abhinaya, sedari awal Olive malah sudah berkali-kali memaparkan masalah itu pada Abi. Berharap lelaki itu dapat bersiap diri untuk mengantisipasi. Tapi malah ternyata dirinya yang tidak siap menghadapi.

Telinganya gatal dan dirinya juga tidak bisa menahan rasa panas bergemuruh di dadanya ketika penilaian-penilaian itu menghantamnya.

Kirain mbak Olive udah beku permanen, Ternyata sama yang hot kayak Abi leleh juga.

Gila aja__Mbak Olive itu uda lama sendiri, ngeliat model kayak Abi ya jelas lah dia mau_

Emang lagi trend sih janda pacaran sama brondong,

Another Love For Another CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang