Aku akan tetap di sini menunggumu, menjagamu, menyayangimu hingga ujung dunia ini di temukan
-Diva
----------
Sekarang Diva sedang di tangani dokter Vero, ini sangat kebetulan Diva bisa bertemu lagi dengan dokter Vero.
Di depan ruang UGD kini Davin menyandarkan badannya ke tembok, menanggahkan kepalanya menatap lampu yang terang, entah mengapa rasanya sangat perih melihat Diva menderita seperti ini.
"Diva" Alya pun tidak berhenti menangisi Diva, Alya takut apa yang dia fikirkan akan terjadi lagi.
"Gue bodoh. Teganya gue maksa Diva sekolah dalam keadaan sakit! Tega nya gue membasahi badan Diva dengan se ember air...aaarghh" Davin mengusap wajah dan menjenggut rambutnya dengan kasar.
Tak lama Dokter Vero dan perawat nya keluar dari ruangan Diva, Davin langsung menghadap ke hadapan dokter Vero begitu pun Alya.
"Dokter gimana keadaan...'istri atau pacar' pacar saya" tanya Davin dengan rusuh.
"Diva enggak apa-apa kan dokter?" Dokter Vero yang sudah mengenali Alya pun tersenyum kepada Alya.
"Alya, saya akan membicarakan kondisi Diva di ruangan saya, mari ikuti saya" ucap dokter Vero membuat jantung Alya berdebar kencang.
"Dokter saya pacar nya, apa saya tidak boleh ikut?" tanya Davin karena dia bingung mengapa hanya Alya yang boleh tahu.
"Dav lo di sini, jagain Diva. Nanti gue kasih tau kondisinya" ucap Alya tanpa aba-aba Davin menerobos pintu ruangan Diva.
"Diva maafin gue, lo harus sadar" ucap Davin sesekali menciumi kening,pipi,mata Diva yang tak kunjung sadar.
Alya pun mengikuti arah dokter Vero dan sampailah Akya di ruangan dokter Vero.
"Dokter, apa yang terjadi dengan Diva dok" ucap Alya yang sangat tak sabar mendengar penjelasan Vero.
"Sabar Alya saya mengecek kondisi Diva, Diva mempunyai gejala kanker darah lagi" ucap Vero membuat tangis Alya menjadi jadi.
"Dokter periksa lagi Diva, Diva enggak mungkin sakit lagi dokter kan tau Diva sudah sembuh hiks" Alya sangat benci keadaan ini namun mengapa harus terulang lagi, Alya pun permisi kepada Vero dan keluar dari ruangannya.
Sementara Davin mesih tetap menciumi tangan Diva supaya Diva geli dan sadar dan akhirnya! Diva membuka matanya.
"Davin" ucap Diva lirih,suaranya pun sedikit serak.
"Diva lo udah sadar, Alhamdulillah" tak sengaja Davin mencium kening Diva dengan lembut.
"Div gue minta maaf udah maksa lo sekolah dan enggak percaya sama lo padahal lo itu beneran sakit Div bahkan gue tega nyiram lo pake air" Davin menciumi tangan Diva yang lemas Davin sangat menyesal.
"Davin lo enggak salah, kata dokter gimana kondisi gue"tanya Diva membelokkan pembicaraan.
"Dokternya lagi ngobrol sama Alya" Alya pun datang dan langsung memeluk Diva erat menumpahkan semua air matanya pada Diva.
"Al hei lo kenapa" tanya Diva yang merasakan ada sesuatu yang buruk.
"alya Diva baru sadar jangan di tindihin gitu nanti malah tambah sakit Diva nya!" ucap Davin dan Diva hanya membalasnya dengan senyuman,Alya pun melepaskan pelukannya.
"Gimana kata dokter keadaan Diva" Alya bingung harus bicara apa.
"Ka-kata dokter tadi apa ya --- katanya Diva demam" Alya berbohong.
"Enggak mungkin demam sampe mimisan Al" ucap Davin nyentak membuat Alya kaget.
"Dav mungkin gue kecapean makannya sampe mimisan, dari smp juga gue sering mimisan" Diva tersenyum ke arah Davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Bad Girl√(PROSES PENERBITAN) (OPEN PO)
Teen FictionWARNING!!! Emosi kalian akan terkuras saat membaca cerita ini!! Seorang bad girl yang jodohkan dengan cowok yang tak pernah berhenti menyakitinya. Memang fisiknya tidak terluka tetapi hatinya sangat rapuh karena sering di sakiti. Gadis nakal yang sa...