1%

708 68 41
                                    

pada penghujung senja penuh kelabu, aku berjalan di antara batu-batu menancap peluh tanah basah setelah rinai berhenti menangis

darahku seakan ingin meledak ketika ragamu berdiri memandang senja yang berselingkuh

aku ikut memandangi angkasa, tepat di belakangmu, beberapa kali melirik punggungmu yang kokoh

tanpa sadar aku terhipnotis

gigi-gigi susuku tampak berderet manis, menghias bibir

lalu, tanpa sengaja kamu berbalik, memandangku yang berada tepat lima meter di belakangmu

hatiku tercubit, Tuhan sungguh sayang kepadamu

bagaimana mungkin aku bisa memalingkan wajah?

parasmu terlalu memikat sedang diriku tak tahan untuk tidak melihat,
mungkin saja aku ingin terikat pada hembusan cinta yang pekat

kali ini aku pastikan bahwa diriku telah jatuh, mendekap semua degupan kegugupanku; menatapmu

-Aku

Tumpu DalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang