aku memilih berdiam diri menatapmu dari sini di balik rinai-rinai yang tersenyum
mengejekku
kamu tahu?
kemarin, setelah melihatmu berdua dengan gadis yang kamu suka
aku tak sengaja membaca puisimu di mading sekolah
kamu tahu?
bukannya aku menghapus perasaan ini, malah, kadarnya bertambah
puisimu, sangat menyentuh
menusuk tepat di kalbuku
apa benar begitu besar perasaanmu untuknya?
kamu seperti menuliskan surat cinta untuknya
jujur saja aku cemburu, sangat
tapi, siapalah aku
kamu saja tidak mengenalku
kamu saja tidak pernah mengingatku
kamu saja tidak ingin bersapaan
semua tentangmu terasa seperti psikotropika
tapi sungguh yang aku bingungkan adalah
mengapa,
mengapa semakin aku merasa sakit karenamu, semakin besar pula rasaku untukmu?
—Aku, mencari kunci jawaban UN
eh, hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpu Dalam
Randomjauh, jauh sangat sebelum kamu mengenalku, aku telah terpatahhatikan olehmu.