100%

151 24 24
                                    

biarlah

biar hari ini kuhabiskan untuk berlama-lama menatapmu

menatap senyummu yang sangat memesona

menatap wajahmu yang sangat rupawan

menatapmu terus menatapmu dari kejauhan

sampai-sampai aku sadar,
sudah berapa lamakah aku terkungkung dalam derai hujan yang tiada henti?

aku bodoh, benar-benar bodoh

mengapa diriku bisa memilih untuk menjadikanmu yang satu-satunya?

mengapa diriku menghabiskan banyak waktu untuk hanya memperhatikanmu?

mengapa diriku membuat angan-angan yang tak mungkin menjadi kenyataan?

padahal sudah jelas dari awal,
kita tidak saling mengenal
kita tidak saling bersapaan
kita tidak saling menatap jika berjumpa

tapi, biarlah

biarlah hari ini menjadi yang terakhir kalinya

karena esok, hatiku akan membungkus rapat-rapat tentangmu.
bukan untuk semakin mengukir namamu, tapi agar hatiku tak lagi menjadikanmu candu

maaf, Kak

aku memilih untuk berdamai dengan rasa sakitku

berdamai dengan perasaanku

hingga nanti saat diriku benar-benar sudah kosong,
jangan ...
janganlah datang kepadaku

karena ...

jauh, jauh sangat sebelum kamu mengenalku, aku telah terpatahhatikan olehmu

—Aku

Tumpu DalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang