mungkin bila nanti aku temui keberanianku, akan aku bisikkan padanya untuk berlabuh padamu
menggapai semua mimpi indah yang telah terlukis jelas di bingkai cakrawala
menggamit tanganmu dan mengatakan pada dunia bahwa kebahagiaan hanya datang karena dirimu
aku memang terlihat bodoh
mengikutimu kemana-mana, bermimpi terlalu tinggi, dan melukiskan namamu pada sajak sajak tanpa akhir
walau faktanya, tersentuh jarimu saja aku tak pernah
terucap namaku dari bibirmu saja tak pernahkita tidak saling mengenal, tapi aku mengerti kamu
aku tahu, aku hanya akan menyakiti hatiku sendiri
tapi, aku tak pernah percaya bahwa aku benar-benar merasa lebih hidup ketika merasakan bagaimana mendambamu
aku selalu melafalkan namamu dalam doa-doaku dan berharap cemas tentang dirimu agar baik-baik saja
kamu tenang saja, aku akan memaksa diriku untuk tidak melewati garis waktu
aku akan tetap berada di tempatku
di sini, di balik rindu-rindu yang terhembus bayu, menatapmu
—Aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpu Dalam
Randomjauh, jauh sangat sebelum kamu mengenalku, aku telah terpatahhatikan olehmu.