2%

529 51 45
                                    

masih sama seperti hari kemarin

rinai-rinai terus mengulur air matanya ketika diriku berjalan menapaki koridor sekolah

aku suka saat diriku mendengarkan keluhannyarinai

tentang perasaannya yang rapuh terkikis guntur di atas sana

tapi sepertinya aku dan kamu memang memiliki kesukaan yang sama

diriku melihatmu menatap luka-luka rinai dengan sendu tepat di depanku

darahku berdesir

bagaimana bisa?

sebenarnya, pertemuan ini sudah terencanakan atau hanya ketidaksengajaan?

aku sungguh ingin bersapaan

denganmu, mendengar suaramu

tapi, sore ini, saat cendawan bersiulan, aku masih saja malu

menanyakan namamu

menanyakan hobimu

menanyakan semua tentangmu

aku hanya bisa memeluk rasa ingin tahuku sendiri, menerka-nerka bagaimana dirimu

—Aku

Tumpu DalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang