di siang hari yang sepi
aku tak sengaja mendengar percakapan gadismu di toilet
dia berkata bahwa kamu membosankankamu terlalu mudah digenggam
kamu terlalu mudah untuk mencintainya
kamu terlalu mudah dibodohi oleh perkataannya
kamu terlalu mempercayainya
kamu terlalu dibutakan asmara
kamu terlalu dalam mengukir namanya di hatimupadahal, setitikpun namamu tak pernah terukir di hatinya
padahal, sedetikpun dirimu tak pernah terpikir di benaknya
padahal, sebentar saja dirinya langsung terlupa olehmutapi mengapa, mengapa kamu malah seperti ini?
mengapa kamu tak tahu semua ini?aku sungguh tak tega
melihatmu tempo lalu terbentur lara
hati bagai terperas sakit tiada taramelihatmu sendirian
melihatmu kesepianingin sekali kudatangi gadismu, menamparnya beberapa kali, dan mengatakan padanya bahwa kamu benar-benar mencintainya
tak akan kupikirkan perasaanku
tak mengapa, sekarang aku telah terbiasa dengan lukakarena kebahagiaanku adalah melihatmu berbahagia, denganku atau tanpaku, tak masalah
—Aku

KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpu Dalam
Randomjauh, jauh sangat sebelum kamu mengenalku, aku telah terpatahhatikan olehmu.