35%

123 32 20
                                    

pagi yang menyesakkan

aku berlindung di bawah pohon lara

meremas jari-jari tanganku

keringatku bagai sungai

turun perlahan

meninggalkan bekas air

sedang mataku melihatmu

tak sengaja

kamu menggandeng tangannya mesra

erat

bagai tiada lagi hari esok

setelah sudah dua hari aku tak melihatmu

aku sungguh rindu

tak mengapa bukan?

lagipula aku merindu sendirian

tanpa kamu tahu

tanpa kamu rasakan

sayang sekali hati ini sungguh bodoh, bukan malah jera

dia malah semakin mengukir namamu

dia malah memeluk erat semua rasa sakit itu

hati ini sungguh bodoh

b

o

d

o

h

hati terlalu tak kuasa untuk menelan semua perasaannya

kau sungguh bodoh, hati

—Aku

Tumpu DalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang