Part 3

150 19 0
                                    

Bel sekolah pun berbunyi pertanda waktunya jam pulang,semua siswa berhamburan keluar sekolah,tetapi tidak dengan Gharsina,dia masih menunggu seseorang di parkiran sekolah.

Tiba-tiba iPhone Sina bergetar

Mamih:
"Sayang maaf yaa..mamih ngga bisa jemput kamu nih..soalnya di butik mamih lagi ramai,kamu pulang naik taxi lagi gapapa ya"

Gharsina:
"Iya mih Sina pulangnya naik taxi aja deh,bye mih"

Mamih:
"Bye sayang"

Sina pun berjalan menuju gerbang sekolah,tiba-tiba ada motor yang mendekatinya.

Tin Tin Tin Tin

Reflek diapun menoleh ke arah motor itu dan dia pun terkejut ternyata pengendara itu adalah Alzam teman sekelasnya.

"Lo pulang sendiri?" tanya Alzam kepada Sina.

"Hmm.." Ucap sina datar.

"Sendiri mulu lo kek noh satpam" ledek Alzam sambil menunjuk ke arah satpam sekolah yang sedang duduk sendiri dan meminum kopi.

"Enak aja lo kalo ngomong" Ucap Sina dengan geram.

"hehehe ya maaf..btw lo ngga di jemput gituh" Ucap Alzam.

"Nggak,mamihnya sibuk" Ucap Sina dengan juteknya.

"Oh..yaudh lo pulang bareng gua aja kalo gituh!!" Ucap Alzam mengajak Sina.

"Ngga usah gua pulang naik taxi aja"

"Udah ayo naik" Ucap Alzam yang menarik tangan Sina.

"Eh eh eh lo main narik-narik aja kalo gua jatuh gimana coba" Ucap Sina dengan kesal.

"Ngga..udah ayo naik".

Sina pun akhirnya menaiki motor Alzam dan mereka pulang bareng.

"Pegangan!!"perintah Alzam.

"Ngga usah" Ucap Sina.

"Udah deh nurut sama gua,kalo gua bilang pegangan ya pegangan nanti lo jatuh gimana coba?"

"Ngga bakal jatuh ko"

"Ya udah deh kalo lo ngga percaya sih"

Alzam menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi hingga membuat tubuh Sina hampir terjengkang,hingga membuat tangan Sina memeluk tubuhnya.

"Huaaaaaaa..gila lo" geram sina.

"Hahahaha kan gua tadi udah bilang pegangan lo nya ngga mau"

"Ya tapi ngga gini juga kali,gua takut"

"Gapapa lo tenang aja,asal lo pegangan yang kenceng"

"Ko jantung gua ngga bisa di ajak berkompromi ya..ni jantung geraknya cepet amat kek lagi lari maraton,apa mungkin gua ada rasa sama dia"
Ucap Alzam dalam hati,dia merasa ada yang beda saat dia dekat sama Sina.

Hening

Selama perjalanan mereka tidak saling buka suara,dan akhirnya Alzam memecah keheningan itu.

"Rumah lo di komplek apaan?" tanya Alzam.

"Komplek Greenland no.167" ucap Sina

"Yang mana sih?"

"Ituh yang pager hitam,cat abu-abu noh keliatan ngga?" Ucap sina.

"Oh yang ituh iya keliatan ko"

Sinapun turun dari motor Alzam dan membuka gerbang rumahnya.

"Thanks ya Al sorry jadi ngerepotin lo lagi deh"

"Iya santai ajah kali kan gua yang ngajak lo pulang bareng"

"Hmm..lo mau masuk dulu ngga?" Ucap Sina.

"Ngga deh gua langsung pulang ajah,langit juga kelihatannya udah mau hujan "

"Oh yaudah kalo gitu hati-hati ya!" ucap Sina.

"Bye" Ucap Alzam.

Sinapun memasuki rumahnya yang sepi karena mamih nya sedang berada di butik miliknya,dan papinya sedang mengurus perusahaan milik keluarganya.
Hanya ada asisten rumah tangganya yang biasa dia sebut Bi Inah.

"Non sudah pulang?" Ucap bi Inah.

"Iya bi"

"Non pasti lapar ya?saya sudah siapkan makanan buat non di meja makan"

" Iya bi nanti saya makan, sekarang saya mau ke kamar dulu ya bi"

"Iya non"

Sina berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
Kamar yang bernuansa pink dengan stiker bunga-bunga yang menghiasi dinding kamarnya.
Dia menaruh tas di meja belajarnya dan duduk di sofa kamarnya, tiba-tiba iPhone nya bergetar.

Line

Alzam: hai..

Sina terkejut dan mengerutkan keningnya.

Gharsina: eh..kok lo bisa tau id Line gua dari mana?.

Alzam: kepo banget lo kek dora😜

Sina menggeram kesal.

Gharsina: ih..gua serius dapet dari mana id Line gua.

Alzam: pengen banget ya gua seriusin??.

Gharsina : Tahi.........

Alzam: lalat yang melekat di pipimu..😂😂😂

Gharsina: terserah lo ajh dah..

Alzam: cie ngambek cie..

Sina tidak membalas chat dari Alzam,dia berbaring di atas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.

"Gua kangen lo ka.."

Setetes air mata jatuh di pipi Sina,
Dia mengambil kunci mobilnya dan menuruni anak tangga dengan cepat dan mata yang masih memerah.

"Non mau kemana non?" Tanya bi inah.

"Keluar bentar bi.." Ucap Sina dan berlari keluar rumah.

"Hati-hati non!!" Teriak bi Inah.

------

-to be continue-

























Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang