Part 10

88 15 1
                                    


Gua menjadi benci dengan malam, karena saat itulah kenangan datang dan membuat gua menangis
-Gharsina Razita-


Sekarang gua tau, sekeras apapun usaha gua, sejadi apapun usaha gua, itu semua percuma, karena bukan gua yang lo mau.
-Alzam Guanna-

Sina mengerjapkan matanya melihat  sinar matahari yang menyelunup masuk menembus hordeng kamarnya,melihat jam yang menggantung di dinding kamarnya ternyata pukul 07.15 karena hari ini adalah hari libur jadi dia santai-santai di dalam kamarnya.

Dia membuka iPhone nya dan muncul notif.

WhatsApp

Alzam: Nana..

Gharsina: apaan

Alzam: gua mau main ke rumah lo ya?

Gharsina: ngapain?

Alzam: bersihin wc,
               Ya main lah

Gharsina: terserah lo aja

Alzam: ok gua otw

"Aduh gua belom mandi lagi!"
Umpat sina.

Dia beranjak menuju kamar mandi, setelah selesai mandi dia memakai baju berwarna putih dengan celana jeans pendek,dia mengoleskan bedak tipis dan liptint.

"Selesai"
Ucap sina melihat penampilannya di depan cermin.

-----


Alzam melajukan motor sport nya menuju rumah Sina dengan menggunakan baju berwarna hitam dan celana jeans panjang.

Sesampainya di rumah Sina di memakirkan motornya di halaman rumah dan mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Loh den Alzam tumben pagi-pagi kesini"
Tanya bi inah ramah.

"Iya bi,ada Nana nya kan"

"Ada,masuk dulu den biar saya panggilkan non Sina nya!"

"Iya bi"

Alzam melangkahkan kakinya memasuki rumah Sina dan duduk di sofa.
Dia melihat sekeliling ruangan itu terdapat banyak foto-foto yang menghiasi dinding ruang tamu.

Penglihatan Alzam berhenti pada sebuah foto dimana Sina tersenyum bahagia bersama seorang laki-laki.

"Siapa dia?apa dia kakanya Nana?"
Tanya Alzam kepada dirinya sendiri.

"Hai.."
Ucap Sina mendekat ke arah Alzam dan membuat Alzam terkejut.

"Buset kaget gua"
Ucap Alzam.

"Hehe..mau ngapain emang kita"
Tanya Sina.

"Ke taman depan deket komplek aja yu na!"
Ajak Alzam.

"Yu"ucap Sina melangkah meninggalkan rumahnya
"Tunggu bentar dulu"
Ucap Sina kembali memasuki rumahnya.

Sina mengambil kamera berwarna pink miliknya yang dia kalung kan di lehernya dan menuju keluar rumah.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang