Part 20

43 8 1
                                    

Voted& comment

Kedekatan kita berdua seperti terhalang oleh jurang yang dalam.
Dan kita berpisah di jurang itu,saat aku kembali ke jurang itu, aku melihat kau telah pergi ke tempat yang amat jauh ke tempat yang berbeda.

------

"Gharsina lo pulang bareng gua gimana?" Ucap seorang laki-laki mendekat ke arah Sina dan ketiga sahabatnya yang sedang bersantai di halaman rumah Aya.

"Hmm.Gas bang gas!" Ucap Aya menggoda laki-laki yang entah sejak kapan telah duduk di samping Sina.

Sina tersenyum hangat."Ngga usah gua di jemput sama supir".

"Keluarin bang jurus lo!" Ucap Aya kepada laki-laki yang notabenenya​ adalah Kaka nya.

Anya dan Alma hanya tersenyum menatap ulah Aya yang sering sekali menggoda abangnya yang menurut mereka cakep nya di atas rata-rata namun sayang Aya pernah cerita kepada mereka kalau abangnya yang bernama Reynad itu playboy tingkat dewa.

"Bisa diam ngga lo anak curut" Ucap Reynad geram.

Aya semakin terbahak "Lah berarti lo juga anaknya curut dong kita kan satu ibu yakan bang"

Mereka​ semua terbahak namun tidak dengan Reynad yang diam menahan malu atas ulahnya sendiri.
Sesekali dia melirik ke arah Sina yang sedang tertawa begitu manis membuat jantung Reynad seakan sedang konser.

"Elah gua berasa anak ABG yang lagi jatuh cinta" batin Reynad.

"Hmm" dehem Aya.

Mereka semua mengehentikan tawanya dan kembali menatap Aya dengan tatapan bertanya.

"Ngapa lo Ya?" Tanya Anya.

"Ngopi ngapa ngopi" sahut Sina membuat ketiga sahabatnya dan Reynad terbahak karena ucapannya.

"Fix Lo cantik kalau lagi ngelawak" ucap Reynad.

"Fix pipi gua ya Allah tolong ya Allah"
Batin sina.

"Abang"

Mendengar panggilan itu semua mata tertuju pada seorang wanita yang hendak keluar dari rumah dan menghampiri mereka.

"Apa Bun?" tanya Reynad karena merasa terpanggil namanya.

"Ngapain di sini lagi ikut ngegosip oppa-oppa juga" ucap Lidya kepada Reynad.

"Ngga ko Bun, abang ngga lagi ngegosip oppa-oppa Korea tapi lagi godain Sina Bun liat deh tuh pipi Sina udah kaya kepiting rebus" Ucap Aya menunjuk ke arah Sina.

"Ngga ko Tante aku biasa aja suwer deh" Ucap Sina mengacungkan kedua jarinya hingga berbentuk V.

Lidya gemas melihat tingkah putranya yang hanya tersenyum tanpa rasa bersalah."Kamu ya jangan suka baperin cewek inget karma bang inget karma"Ucap Lidya mencubit perut Reynad."kamu mah enak bang ngebaperin terus tinggalin,lah ceweknya itu syakit bang syakit!" Sambung Lidya dramatis.

"Iya Bun iya abang tobat ko,udah dong sakit perut abang di cubitin mulu!" Ucap Reynad mencoba melepaskan tangan Lidya dari perutnya.

"Awas ya kalau Bunda liat lagi ada cewek  yang dateng ke rumah marah-marah karena kamu php'in dia,ngga bakal Bunda kasih pintu buat kamu bang!" Ancam Lidya.

"Iya Bun iya,lagian ngapain coba baru di php'in aja udah ngoncok ke rumah gimana kalau abang tidurin coba" Ucap Reynad pelan membuat semua wanita yang berada di sekelilingnya menganga mendengar ucapan Reynad.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang