[Beberapa chapter di private acak]
Dari lo gua belajar apa arti berjuang tanpa di hargai. -Gharsina Razita.A-
Satu hal mengenai kita,dua orang yang sama sama sedang menunggu,aku menunggumu dan kamu menunggunya.
-Alzam Guanna-
Untuk kamu yang tidak p...
Hari Sabtu adalah hari paling pas untuk bersantai menurut Gharsina. Selain libur dan jomblo, Gharsina bisa bersantai sepuasnya di kasur kesayangannya.Dia memang sudah bangun dan mandi sejak pukul delapan tadi,tapi tumbuhnya enggan untuk beranjak dari kasur. Berguling-guling dan membaca novel adalah hobby dia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fokus membaca novel pecah saat mendengar teriakan Kirana dari lantai satu.
"SINA!"
"IYA MIH?" Gharsina bangkit dari ranjangnya dan menuruni anak tangga.
"temani mamih ke butik ya!" Ucap Kirana.
"Ayo" Ucap Sina berjalan menuju keluar rumah.
"Ettt, tunggu kamu ngga ganti baju dulu gituh!?" Tanya Kirana melihat penampilan putrinya yang hanya mengenakan baju berwarna putih dan celana jeans pendek dengan rambut yang diikat tidak rapi.
"Oh iya aku lupa,hehe" Ucap Sina menepuk jidatnya.
Dia berbalik dan berjalan menuju kamarnya dengan berlari.
"Sina kalo naik tangga tuh jangan lari nanti kamu jatuh!"
"Iya mih"
Sina memasuki kamarnya dan mengambil pakaian di dalam lemarinya.
Dia mengenakan kaus hitam dengan celana jeans hitam dan mengenakan cardigan dengan membawa tas berwarna senada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menuju butik bersama Kirana menggunakan mobil milik Kirana.
Sesampainya di butik mereka di sambut dengan sopan oleh pegawai pegawai butik milik Kirana.
"Sayang!" Wanita paruh baya ituh mendekat dan memeluk Sina.
"Oma,kapan dateng?,aku kangen" Tanya Sina membalas pelukan darinya.
"Maaf ya Oma ngga sempet ke rumah kamu sayang,Oma juga kangen banget sama kamu sayang."