Heart Is Content

5^Pembohong

Happy reading...

Hari ini, Ohm tidak pergi ke sekolah, ke luar rumah, ataupun ke luar bilikknya. Ia hanya berdiam diri di kamar. Tidak ada suara apapun. Hening menyelimuti atmosfer ruangannya.

Jangankan keluar kamar, turun dari ranjang saja terasa berat.

Mood nya saat ini sangat buruk. Terlebih lagi hati dan kepalanya berdenyut sakit. Menambah kesan melaratnya.

Eunghhhh,,,

Ohm melenguh, merenggangkan otot-otot badannya. Perlahan ia duduk, mengusap kasar wajahnya, dan mengambil ponsel di atas nakas yang tak jauh dari ranjang.

Setelah layar ponselnya menyala, tertera notifikasi disana.

New message (7)
Missed call (9)

07.25
PeakPamp
Kau dimana?
Sudah mau bel!

Ohm?
Pawatt!
Kau tidak sekolah?

Ohm?!

08.00
Aku sudah memberitahu guru, bahwa kau izin

Muncul seringaian kecil di wajah Ohm. "Untung saja, aku masih punya teman baik, seperti kau." Ucap Ohm dalam hati.

"Perutku lapar" lanjutnya bergeming dengan suara yang hampir tak terdengar.

Karena saat ini Ohm sedang mengalami penyakit malas bergerak, ia memutuskan untuk tetap diam di atas ranjang.

Lama melamunkan ide, akhirnya Ohm menemukan jalan keluar.

"Toey."

***

LINE

09.45
OhmPwt
Toey
Kau bebas?
Kemarilah

Toey mendengus kesal, karena getaran ponselnya sangat mengganggu. Kalau kalian bertanya, kenapa tidak diubah saja ke mode hening? Tentu saja tidak. Itu Toey lakukan, agar ia bisa tahu ketika keluarganya menghubungi dirinya karena hal penting ataupun darurat.

Toey
Apa? Di kelasku ada guru

Toey membalas pesan Ohm, dengan mencuri-curi pandang ke depan, tepat di depan papan tulis yang digunakan oleh gurunya untuk membuat materi.

Ohm calling...

Eject

Ohm calling...

Toey menggeram kesal di tempat duduknya. Ia menggenggam pulpennya sangat erat, hingga patah.

"Permisi bu, saya mau ke belakang sebentar." Ucap Toey meminta izin.

Iya, Toey keluar dari kelas. Ia tidak mau dinganggu terus-terusan oleh Ohm.

Toey
Ada apa? Cepat katakan

Ohm calling...

Tanpa sempat berpikir, Toey langsung sajan menggeser tampilan berwarna hijau.

"Kenapa? Cepat katakan! Kau sangat menggangguku!" Ucap Toey bernada suara tinggi, sebelum Ohm sempat mengucapkan salam.

Lain dengan Toey, yang masih berusaha meredam kekesalannya, di seberang sana, Ohm senantiasa tertawa kecil, menganggap sikap Toey lucu.