17^Dor!

166 21 4
                                    

Kurang lebih sudah sebulan Toey dirawat di rumah sakit, dan besok ia diperbolehkan pulang. Sebenarnya belum sembuh total, tapi dokter merasa Toey cukup sembuh.

Sebulan semenjak insiden tersebut, polisi belum juga menemukan siapa yang menjadi terduga dalam kecelakaan itu. Semua masih terlihat sangat abu-abu. Juga, mereka tidak dapat melacak nomor kendaraan yang dimaksud.

Ayah Toey sudah pulang dari dinas dua minggu yang lalu. Beliau langsung datang ke rumah sakit untuk melihat anaknya, bahkan ia juga membawa kopernya.

Ohm. Pemuda jangkung tersebut sangat rajin menjaga Toey. Sepulang sekolah hingga larut malam, terus seperti itu di setiap harinya.

Seperti sekarang, karena hari minggu, Ohm sudah berada di rumah sakit sebelum matahari terbit, atau lebih tepatnya ia menginap.

"Kau sudah bangun? Ini masih sangat pagi." Ohm tersadar saat merasakan tangannya tersentuh.

"Kenapa kau tidur dengan posisi duduk? Badanmu bisa sakit." Ohm tersenyum mendengar perkataan Toey. Baginya, itu adalah sebuah kekhawatiran.

"Aku sudah terbiasa, lagi pula tidak setiap hari," ucap Ohm seraya mengusak rambut hitam milik Toey. "Hari ini kau pulang."

"Iya, hari ini aku pulang."

Ohm meraih tangan kanan Toey dan mengusapnya lembut. "Besok kau akan pergi sekolah?" tanyanya.

Toey terlihat berpikir sebelum menjawab. "Mungkin. Aku sangat merindukan suasana sekolah."

"Aku akan menjemputmu," ucap Ohm seraya tersenyum.

+++

Sedari Toey tidak bisa berhenti memikirkan sosok pemuda yang akhir-akhir ini sering mengganggu pikirannya. Walau sering bertemu, ia tidak pernah merasa puas.

Di atas kasur king size miliknya, Toey berbaring dengan tatapan kosong mengarah pada langit-langit kamar. Pemuda bertubuh mungil itu tidak mengeluarkan suara sejak tadi.

Sebenarnya siapa pelaku di balik kecelakaan yang aku alami ini? Kenapa polisi belum bisa memecahkan kasus itu? Tanya Toey dalam hati.

Paper bag yang ia dapatkan sewaktu dirawat di rumah sakit masih ia bawa sampai sekarang.

Bunga mawar berwarna biru pekat kini sudah layu dan berwarna coklat tua. Toey jadi bingung, siapa orang iseng yang sempat memberikannya hadiah kecil sekaligus hal berbahaya yang bisa merenggut nyawanya pada malam itu?

Anehnya lagi, paper bag tersebut hanya berisikan satu tangkai bunga. Tidak ada nama pengenal ataupun surat dari si pengirim.

Teoy memejamkan matanya cukup lama sebelum merenung kembali. Kali ini yang ada di pikirannya adalah Ohm.

Toey sangat merasa kedekatan dirinya dan Ohm sudah sangat lekat. Baik ia ataupun Ohm, mereka seperti sudah mempunyai ikatan satu sama lain.

Apakah perasaan itu kembali lagi? gumam Toey dalam hati.

Satu bulan lebih berdekatan dengan Ohm, rasanya seperti bersama dengan seorang pacar impian. Semua sikap dan perhatian yang diberikan laki-laki itu, telah berhasil membuat setiap gerak dalam tubuh Toey berubah.

Detak jantung, desiran darah, hembusan  nafas, kijapan mata, semuanya berubah menjadi sangat aneh.

Masalah kecupan, Toey sudah tidak bermasalah lagi dengan hal itu. Malah, ia merasa lengkap jika Ohm sudah mengecup kening atau pipinya. Jujur, sesungguhnya Ohm selalu memberikan kecupan kening saat Toey akan tidur.

Heart Is ContentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang