7^What?

175 23 13
                                    

Happy reading...

Ohm berlari kecil menuruni tangga sekolah. Nafasnya tercekat, dadanya terasa sangat sakit, seperti ada serpihan kaca yang menerjang.

Langkah jenjangnya menuju ke arah ruangan perpustakaan. Tujuannya buka untuk membaca buku, melainkan untuk menenangkan pikiran.

"Kau kenapa?" Ohm yang baru sampai di ambang pintu perpustakaan, kebingungan mencari asal suara tersebut.

"Over here," ucap orang itu lagi. Akhirnya, Ohm berhasil menemukan pemilik suara.

Mereka melanggar aturan di perpustakaan karena ribut? Iya, memang, tapi salahkan saja penjaga perpus, siapa suruh ia tidur disaat jam tugas.

"Bantu aku, Toey." Pinta Ohm. Matanya sudah mulai memerah.

"Kenapa?" Tanya Toey tenang. Ia tidak tahu, bagaimana kondisi sahabatnya saat ini.

"Tonson,"

"Iya, Tonson kenapa?"

"Dia menolakku," Sukses, sebulir air mata melesat mulus di pipi Ohm.

Toey juga terdiam sesaat, namun ia segera menenangkan Ohm.

"Tenanglah, jangan menangis disini," Toey berusaha dengan sekuat tenaganya, ia mengelus punggung Ohm dengan sangat lembut.

"Aku harus bagaimana Toey? Aku sangat bingung." Tangis Ohm semakin menjadi-jadi, tapi ia tidak sesegukan, hanya mengeluarkan air mata yang lebih banyak.

"Sekarang kau diam dulu, tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan melalui mulut,"

Ohm mengikuti perintah Toey, ia mengulanginya beberapa kali.

"Sudah baikan?" Ohm mengangguk sebagai balasan.

"Sekarang aku akan bertanya. Kenapa kau menawarkan sebuah hubungan lagi kepada Tonson?"

Ohm memejamkan matanya. "Aku tidak bisa, Toey. Terlalu susah untuk melupakannya,"

"Baik. Kau masih mempunyai perasaan yang lebih terhadapnya?"

Ohm mengangguk. "Iya,"

"Apa kau sangat-sangat menginginkan dia kembali?"

Ohm menggeleng. "Tidak,"

"Kenapa?"

"Karena dia tidak akan bahagia bersamaku. Aku akan sakit, ketika melihat orang yang aku sayangi menderita karena ulahku,"

"Sekarang kau mau bagaimana?"

"Beri aku saran, agar aku bisa melupakannya,"

Toey mengangguk, ia berpikir sebentar sebelum menjawab, "Ada tiga hal yang harus kau lakukan,"

"Apa?"

"Yang pertama kau harus mempunyai komitmen, untuk melupakan mantanmu itu. Kedua, kau harus belajar membuka hatimu untuk orang lain. Ketiga, kau harus belajar ikhlas, dan melupakan dia perlahan."

"Kau mau membantuku?--" Toey mengangguk, sebelum Ohm selesai berbicara.

"Terima kasih. Mulai dari sekarang, kau harus menemaniku kapan saja dan dimana saja, beri perhatian padaku, layaknya seorang pacar, tapi kau jangan takut. Aku hanya menganggapmu sebagai sahabat. Aku straigh, tidak mungkin menjalin hubungan denganmu." Jelas Ohm.

"Kenapa harus seperti itu?" Tanya Toey, tidak setuju.

"Aku mohon, bantu aku Toey. Kau juga tidak mungkin suka denganku 'kan?"

Toey mengangguk. "Iya," jawabnya singkat. Jujur saja, ia merasakan perasaan tidak enak di dalam hatinya.

***

Heart Is ContentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang