"Woy Arina!" Teriak seorang cewek berambut ikal.
Yang di teriaki pun terkejut "Apaan banget sih lu nesh"
"Abisnya, dari tadi gue tanyain diem aja, ngelamun malahan" Ujar Nesha, sahabat Arina yang paling dekat.
"Banyak pikiran orang sibuk mah"
"Begaya lu"
"Emang tau, pusing nih"
"Emang mikirin apa?"
"Bingung, nanti ke nikahan song jong ki naik apa ya hmm"
Nesha memukul lengan Arina pelan "Tai banget sih, gue kirain apa"
"Siapa tau pas kondangan ketemu oppa oppa gue yang lain kan"
"Iya serah lu rin"
"Woyy hari ini jamkoss!!" Seru Denan, si berandal kelas. Tapi gak berandal berandal amat.
"Bu ipeh kemane nan?" Hakim merespon seruan kekasihnya itu. Ets, bukannya mereka gay kok, cuma tingkah menjijikan mereka itu emang udah mirip orang pacaran. Geli liatnya
"Cebok di jamban" sahut Khalil asal yang mengundang tawa renyah satu kelas. Termasuk Arina dan Nesha tadi.
"Kalo ngomong suka gak dipikir, kualat mampus" Kali ini Hani, si ketua kelas yang sangat amat disegani satu kelas.
"Sorry han, bercandaan si Khalil emang kelewat" Denan membela Khalil.
"Yang salah Khalil kok yang minta maaf lu sih Den? Ganti pacar ya? Haha" Arina tak bisa menahan tawanya.
"Jijik kampret!" Khalil mendecih.
Bel pulang akhirnya berkumandang, tidak mungkin ada satu siswa/siswi pun yang munafik dengan seruan alam ini.
Mereka pasti berteriak gembira, gimana enggak? Bebas dari guru killer sejenis Bu Ipeh, Pak Fuad, dan Miss Retha itu bahagia nya masyaallah.
"Rin, balik sama siapa?" Tanya Nesha
"Papa gue udah pulang dari menjelajah bumi kok, jadi mobilnya udah dirumah, gue balik bareng Arlen sama Arkan" Jelas Arina. Perlu diketahui, papa Arina adalah seorang pilot, saat libur atau sedang tidak ada schedule, ia akan menghabiskan waktu nya dengan jalan jalan kemanapun yang penting masih di bumi. Haha.
"Yaudah deh, gue duluan"
"Yoii"
Tak lama, terdengar suara menjijikan dari arah kelas sebrang. "Iyaa sayang, maaf ya hari ini aku bener bener nggak bisa. Maafin aku honey"
'Cihh, bener kan kata gue juga apa, pasti Arkan' gumam Arina
"Iya, gak papa deh, tapi besok janji ya? Okay?" sang wanita membalas dengan tatapan manja nya. Arina menggidikan bahu, padahal Arkan itu anak paling cengeng dirumah. Bisa bisa nya kayak begini disekolah.
Tak sengaja mata Arkan bertemu dengan mata Arina, seolah berkata dengan mata, Arina mendelik tajam 'Buruan pulang'.
"Nah kan aku udah ditunggu malaikat pencabut nyawa sayang, kamu tau kan?" Arkan sengaja mengencangkan suaranya.
"Iya sayang byee" Sang wanita tadi menjauh dari tubuh Arkan. Arkan pun berjalan ke arah Arina.
"Sorry" ujar Arkan.
"Cepetan lu, Arlen udah nunggu dari tadi"
"Sabar dugong"
Arkan dan Arlen di tatap tak biasa sepanjang koridor, pasalnya disekolah mereka ini jarang sekali terlihat akur. Biasanya Arkan meledek Arina terus berantem. Arina meledek Arkan terus berantem. Akan meledek Arlen terus tidak direspon, Arkan akan mengamuk terus berantem.
"Tumben gak beranten" Tanya salah satu murid yang lewat.
"Emang gue gangster" jawab Arina kesal.
"Ehh syuut" Tiba-tiba Arkan berbisik. "Itu abang kita kan coy?"
"Mana?" Arina mengikuti gerak gerik Arkan.
"Itu sama cewek dideket mobilnya Junus" Arkan merunduk lalu berjalan pelan pelan ke dekat parkiran. Begitu pula Arina mengikuti saudaranya.
"Tumben dia ngobrol sama cewek ya kan" Arina berbisik
"Iya, siapa tuh? Perlu kita selidiki nih kek nya"
"Maju an dikit kan, gue mau nguping juga"
Arkan dan Arina sedang khidmat-khidmatnya mendengarkan percakapan Arlen dan seorang wanita yang diduga itu adalah Tiana, penyanyi nya SMA Jagakarsa.
Tiba-Tiba. "Yayangg Arkann ngapain ngumpet disituuu" Suara cempreng itu mengagetkan Arkan dan Arina.
"Aduhhh kampret gebetan lu kan! Payahh" Arina menepok jidat. Sementara Arkan hanya nyengir masam.
"Kalian ngapain disitu?" Tanya Arlen judes.
"Hehehe" Arkan dan Arina hanya meringis, lalu berjalan jongkong menjauhi Arlen dan Tiana.
"Udah nguping, kabur lagi!" Arlen mengejar kedua kembarannya.
Arkan dan Arina diam di tempat. "Lu sih kan" Arina berbisik
"Kok gue"
"Cewek lu"
"Udah buruan masuk mobil, gua udah nunggu dari tadi"
"Ti, duluan ya" Arlen tersenyum kepada Tiana lalu melangkah kearah mobilnya dan diikuti Arkan dan Arina
"Yayaaang Arkan mau kemanaaa isshh" wanita tadi menghentak hentakan kakinya kesal.
Di mobil, Arina berceloteh "Lu kemaren kenapa gak jemput gue sih len"
"Main basket lah, ntar lagi lomba"
"Tau nggak sih, temen lu itu emang ngeselinnnn banget ya, tau gitu kemaren gue mending naik angkota aja tau nggak!"
"Emang lu balik sama siapa rin?" Tanya Arkan penasaran.
"Itu tuh temennya Arlen, Knalpot, Atop, apa atap tuh, tau ah"
"Jangan bilang altap?" Arkan mendelik
"Althaf bego" Arlen menjawab kesal.
"Nah itu, emang kenapa kan?"
"Aih, lu berdua malah bergosip sih" Arlen jengah.
"Dia itu ya rin" Arkan mulai serius.
"Apa?"
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT GUYS😂
![](https://img.wattpad.com/cover/123127750-288-k15533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets [ Si Kembar Tiga ]
Humor[Cover by-@NiceMcQueen] Kembar tiga dan cewek sendiri diantara kembarannya gimana sih rasanya? Arlen Aijaz Abrisam, si anak pertama yang lahir pukul 19.15 ini adalah yang paling waras diantara kedua saudara kembarnya. Arkan Artanabil Abrisam, dia a...