21. Rumah Apa Kapal Pecah?

8.9K 708 58
                                    

Heio new readers! Welcome, dont forget voment nya yaa.

Arlen menghempaskan tubuhnya ke ranjang empuk ber sprei Barcelona. Kaki jenjangnya yang masih di lapisi kaus kaki itu ia biarkan saja. Setelah pulang sekolah tadi, ia mencari keberadaan kedua kembarannya yang sampai sekarang belum di ketahui dimana lokasinya. Tapi, ia masih berfikir positif. Mungkin mereka berdua main ke mall, atau nongkrong di cafe. Tapi tetap saja, itu menjengkelkan bagi Arlen, kenapa ia tidak diajak. Dasar.

''Alen, mama tadi beli apel kesukaan kamu nih, udah mama potongin'' tiba-tiba Sherin, mamanya sudah nongol di depan pintu kamar. Arlen mengangguk lalu tersenyum, tapi badan gagahnya itu belum berniat bangun dari kasur kesayangannya.

"Arkan sama Arina mana? Nggak bareng?" tanya Sherin.

Arlen menggeleng. "Tadi pulang sekolah udah aku cari muter-muter nggak ada, mungkin main" jawabnya.

Sherin hanya ber 'oh' saja. "Gimana sekarang? Udah nggak sesek lagi kan kalo main basket?" tanya nya lagi.

"Enggak sih ma, tapi ada yang buat aku sesek tanpa sebab" jawab Arlen agak datar.

"Loh apa? Katanya udah nggak sesek lagi"

Arlen tersenyum jahil. "Cewek yang tiap pagi lewat depan rumah kita pake sepeda warna kuning, hehe"

"Halah! Kamu ini mama kirain apa" balasnya sambil pura pura memasang wajah kesal.

"Bercanda ma, aku lagi nggak naksir siapa-siapa juga"

"Ahh bohong" Sherin tak percaya. "Yang Thia itu gimana kabarnya?" tambahnya menyelidik.

"Ha? Thia? Itu temen biasa doang, cuma gosip yang buat kita kayak nggak biasa" jelas Arlen.

Sherin mengangguk. "Kalo ada apa-apa cerita ke mama, jangan lupa, mama kan kepoo.."

"Udah tau dari jaman azali kalo mama itu keponya tidak tertolong"

"Kalo kamu belum punya pacar, nanti mama jodohin sama anak temen mama deh! Banyak stock, hehehe" ujarnya lalu menepuk pundak Arlen dan keluar dari kamar.

Dasar emak jaman now.

Arlen mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Jari panjangnya bergerak lincah diatas smartphone keluaran terbaru itu.

Arlenaijaz Pada dimana?

[Read by 4]

Arlenaijaz Jangan di R doang-,

Arkantut Dihatimuuuuu

Arlenaijaz tle

Arinash Kepo lau

Mama Knp ini brisik amat

Arkantut kepo jg mama ini wah

Mama suka suka dong

Papa heloo

Arinash ada papa bubar bubar

Arkantut bubar

Arlenaijaz bubar (2)

Papa awas ya kalian, ulangtaun nggak papa kasih hadiah

Arinash ampun bosque

Arkantut cie mau ultah

Arlenaijaz ciee

Mama Arkan, Arina pulang! Udah sore

[Read by 4]

Arlen tersenyum mengingat beberapa hari kedepan usianya dan kedua kembarannya akan segera bertambah. Waktu memang diam diam berlalu begitu saja. Hm

Triplets [ Si Kembar Tiga ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang